Fenomena Petir dalam Perspektif Islam

30 Mei 2017 10:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Petir (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Petir (Foto: Pixabay)
Petir adalah sebuah fenomena alam yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Tak hanya ilmiah, ternyata fenomena ini juga bisa ditinjau dari syariat Islam.
ADVERTISEMENT
Ada tiga istilah dalam Islam untuk kilatan petir yaitu ar ro’du, ash showa’iq dan al barq. Ar ro’du bermakna istilah suara petir atau geledek. Sedangkan ash showa’iq dan al barq adalah istilah untuk kilatan petir, yaitu cahaya yang muncul beberapa saat sebelum adanya suara petir.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, ”Dalam hadits riwayat At Tirmidzi dan selainnya, Nabi Muhammad ditanya tentang ar ro’du, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
”Ar ro’du adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.”
Do’a Ketika Mendengar Petir
Suara petir yang menggelegar terkadang membuat manusia ketakutan. Islam pun mengatur persoalan ini dan menganjurkan penganutnya untuk berdoa ketika mendengar suara petir.
ADVERTISEMENT
Dari ‘Ikrimah mengatakan bahwasanya Ibnu ‘Abbas tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan,
Subhanalladzi sabbahat lahu” (Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya). Lalu beliau mengatakan, ”Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya.”
Selain itu ada juga sahabat nabi lainnya yakni ’Abdullah bin Az Zubair yang ketika mendengar petir, dia menghentikan pembicaraan. Kemudian ia mengucapkan,
“Subhanalladzi yusabbihur ro’du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih” (Mahasuci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya).
Simak ulasan khusus kumparan soal fenomena petir secara lengkap di sini:
ADVERTISEMENT