Festival Ohoi Wab: Mengangkat Kembali Budaya Kei dan Promosikan Pariwisata
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Untuk itu Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Ohoi Wab menggelar “Festival Budaya Ohoi Wab” yang didukung oleh Pemda Ohoi Wab, Dinas Pariwisata, Badan Promosi Pariwisata Daerah Maluku Tenggara , dan Komunitas ExotiKei.
Acara ini diadakan dengan tujuan mengangkat kembali budaya asli Kei, khususnya budaya Ohoi Wab yang sudah mulai terlupakan.
Festival Budaya Ohoi Wab diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut pada 23-25 Maret 2021. Acara ini pun resmi dibuka Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun didampingi istri, Eva Elia, Selasa (23/2).
Peresmian acara ini turut dihadiri pimpinan dan anggota DPRD Maluku Tenggara, Forkopimda, kepala-kepala OPD lingkungan Maluku Tenggara, camat, dan kepala-kepala Ohoi serta masyarakat Maluku Tenggara.
Dalam sambutannya, Thaher menyampaikan saat ini Festival Budaya Ohoi Wab menjadi salah satu dari tiga event yang diajukan Pemkab Maluku Tenggara untuk masuk pada kalender event nasional di Kemenparekraf. Dua event lainnya adalah Festival Nen Dit Sakmas dan Festival Meti Kei.
ADVERTISEMENT
Menurut Thaher, event yang diajukan masih dalam proses seleksi. Dari 450 event yang diajukan dari seluruh Indonesia sudah terpilih 155 event dan masih harus menjalani proses seleksi berikutnya, termasuk 3 event dari Maluku Tenggara.
Untuk itu, ia memohon doa dari semua pihak untuk kelancaran proses seleksi sampai pengumuman nanti.
Pada acara pembukaan Festival Budaya Ohoi Wab turut ditampilkan tarian adat, nyanyian adat, dan pameran ekonomi kreatif.
Pada hari puncak Kamis (25/3), akan ditampilkan tarian massal atau “Sosoi Loor” dalam bahasa Kei, dengan 15 tarian dan diikuti kurang lebih 300 penari.
Thaher meminta masyarakat Ohoi Wab yang ada di Maluku Tenggara maupun di luar daerah untuk memaksimalkan teknologi yang ada dalam upaya promosi wisata. Termasuk lewat media sosial sehingga ajang budaya ini bisa dikenal banyak orang.
ADVERTISEMENT
Pagelaran event ini juga memperhatikan protokol kesehatan sesuai imbauan Kemenparekraf karena event diselenggarakan di tengah situasi Pandemi COVID-19.