Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif, Melanjutkan Warisan Guru Bangsa

20 Oktober 2022 10:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Ahmad Syafii Maarif atau yang dikenal Buya Syafii telah pergi meninggalkan bangsa ini untuk selamanya. Namun pemikiran dan gagasan almarhum tetap bersama kita dan tak akan lekang oleh waktu.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyebut almarhum sebagai guru bangsa yang tak lelah menyuarakan Pancasila sebagai perekat bangsa. Karya pemikiran dan gagasan Buya mulai dari soal keislaman, ke-Indonesia-an hingga kemanusiaan.
Terlebih, Buya Syafii bersama koleganya telah mendirikan lembaga MAARIF Institute pada 2003 sebagai katalisator dalam menyebarkan pemikiran Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dalam bingkai ke-Indonesia-an dan kemanusiaan.
Presiden Joko Widodo menjenguk mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii di rumahnya di Nogotirto, Gamping, Kabupaten Sleman, Sabtu (26/3). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Untuk tahu lebih dekat dan lebih dalam gagasan dan pemikiran guru bangsa bernama lengkap Ahmad Syafii Maarif (ASM) ini, maka MAARIF Institute menggelar acara spesial, yakni “Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif”. Kegiatan ini ditujukan bagi generasi muda agar dapat mewarisi nilai-nilai perjuangan dan pemikiran Buya Syafii.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Abd Rohim Ghazali, dalam sambutannya pada acara “Media Gathering Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif” di kantor MAARIF Institute, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (6/11).
ADVERTISEMENT
Sejumlah pimpinan redaksi media cetak dan elektronik hadir dalam kesempatan tersebut. Rohim menegaskan, sebagai institusi kultural, MAARIF Institute terus bergerak menjaga, memperkokoh, dan mensosialisasikan watak serta ciri khas Islam Indonesia yang rahmatan lil `alamin, inklusif, demokratis, dan berpihak kepada keadilan sebagaimana cita-cita intelektual Buya Syafii.
“Kami ingin menjawab tantangan sekaligus harapan dari banyak pihak paska Buya pergi, bagaimana mencetak kader-kader bangsa, Syafii Maarif muda yang mampu menyelaraskan Islam dan Pancasila dalam satu tarikan napas sebagai formula jawaban atas permasalahan bangsa”, ungkap Rohim.

Rangkaian Festival Ahmad Syafii Maarif

Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Menurut Direktur Program MAARIF Institute Moh Shofan, rangkaian Festival Pemikiran ASM digelar selama delapan bulan. Dari Oktober 2022 hingga Mei 2023. Kegiatan dimulai dengan pengumuman sayembara video pendek dan artikel.
ADVERTISEMENT
Dalam peluncuran perdana kali ini diselenggarakan diskusi buku-buku karya ASM yang dijadwalkan pada 27 Oktoberr 2022 di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Jakarta.
Selain itu, rangkaian festival dilanjutkan dengan Muktamar Pemikiran ASM yang diselenggarakan pada 12 November 2022 di Solo, Jawa Tengah. Fokus muktamar pemikiran adalah membahas relevansi pemikiran ASM dalam konteks tantangan keindonesiaan dan kemanusiaan hari ini.
Kegiatan ini disambung dengan program Sekolah Kebudayaan dan Kemanusiaan ASM Ke-IV (SKK-ASM IV) selama lima hari, yaitu pada 13-17 November 2022. Program SKK-ASM menghadirkan sejumlah tokoh lokal dan nasional lintas agama serta cendekiawan.
Dari Muktamar Pemikiran ASM itulah akan lahir pokok-pokok pemikiran ASM yang disumbangkan untuk bangsa ini sebagai salah satu kader terbaik Muhammadiyah. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka syiar Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang akan digelar 19-20 November 2022 di Solo.
ADVERTISEMENT
Shofan menjelaskan, perhelatan Muktamar Pemikiran ASM dan SKK IV itu bakal diikuti 100 orang peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Mereka terdiri dari kader intelektual, aktivis ormas Islam, aktivis lintas agama, peneliti muda alumni program MAARIF Fellowship (MAF) dan alumni SKK-ASM sebelumnya, serta peserta SKK periode 2022.
Buya Syafii Maarif, Mantan Ketum PP Muhammadiyah. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Masih dalam rangkaian agenda tersebut, MAARIF Institute juga berencana menggelar acara “Mensyukuri 2 Dekade MAARIF Institute”. Tujuannya untuk mensyukuri 20 tahun perjalanan MAARIF Institute yang didirikan pada 28 Februari 2003.
Hal itu sebagai ruang refleksi atas peran kelembagaan selama ini dalam mencapai misi dan tujuannya. Karena itulah, saat kegiatannya nanti ditayangkan profil 20 tahun perjalanan lembaga dan testimoni dari sejumlah tokoh, serta penerima manfaat program MAARIF.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, pada Mei 2023, MAARIF Institute mendaulat bulan ini sebagai Bulan Pemikiran ASM. Hal ini lantaran Buya Syafii lahir dan meninggal dunia pada Mei, yaitu 31 Mei 1935 dan 27 Mei 2022. Bulan pemikiran ASM ini akan digelar setiap tahun dan menjadi agenda inti program MAARIF Institute.
Sebab itulah, ada dua agenda besar yang akan dilakukan pada Bulan Pemikiran ASM tersebut. Agenda pertama, Syafii Maarif Memorial Lecture (SMML), yang sudah memasuki tahun kedua. Forum akademik ini mengundang sarjana dan cendekiawan terkemuka sebagai narasumber untuk memaparkan ide, pemikiran, dan temuan penelitian terbaru terkait isu-isu keagamaan, politik, demokrasi, kebinekaan, dan kemanusiaan.
Suasana prosesi pelepasan kepergian Buya Syafii Maarif di Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakarta, Jumat (27/5/2022). Foto: Dok. Agus Suparto
Agenda kedua, penganugerahaan Ahmad Syafii Maarif Award (ASM Award). ASM Award merupakan penghargaan yang diberikan setahun sekali, setiap bulan Mei kepada individu atau lembaga di wilayah Asia-Pasifik yang telah teruji konsistensi dan pengaruh perjuangannya di masyarakat luas yang majemuk.
ADVERTISEMENT
Award ini diberikan untuk kategori bidang yang mencerminkan jalan perjuangan intelektual ASM, yaitu bidang pemikiran keagamaan yang menekankan konsistensi menghidupkan api reformisme keagamaan, progresivitas dan keberanian mengatasi sekat-sekat kultural, politik, agama, serta bidang aktivisme sosial yang mencerminkan keteguhan dalam membela hak-hak minoritas dan kelompok terpinggirkan.
Inisiatif award ini didedikasikan untuk mengenang perjuangan almarhum Ahmad Syafii Maarif yang pernah menakhodai organisasi Islam modernis terbesar di dunia, mantan Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP), dan penerima Ramon Magsaysay Award (2008) untuk kategori Perdamaian dan Pemahaman Internasional.