Foto: Markas Facebook Didemo dengan Belasan Kantong Mayat Terkait Disinformasi

29 Juli 2021 8:01 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstran berdiri di belakang instalasi kantong mayat selama protes terhadap disinformasi terkait COVID-19 di depan markas besar Facebook di Washington, AS, Rabu (28/7). Foto: Jim Bourg/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran berdiri di belakang instalasi kantong mayat selama protes terhadap disinformasi terkait COVID-19 di depan markas besar Facebook di Washington, AS, Rabu (28/7). Foto: Jim Bourg/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para aktivis meletakkan instalasi kantong mayat selama aksi protes terhadap Facebook terkait disinformasi mengenai COVID-19, di depan markas besar Facebook di Washington, AS, Rabu (28/7).
ADVERTISEMENT
Dengan kantong-kantong mayat bertuliskan "disinfo kills", demonstran mendesak para pemegang saham Facebook untuk melarang adanya penyebaran informasi menyesatkan terkait vaksin COVID-19.
Berkoordinasi dengan protes tersebut, Dewan Real Facebook Oversight Board telah merilis laporan baru yang menganalisis penyebaran misinformasi anti-vaksin di Facebook selama kuartal keuangan terbaru perusahaan, dikutip dari The Guardian.
Laporan dan protes juga datang saat Facebook bersiap untuk mengumumkan pendapatan keuangannya untuk kuartal yang sama.
Demonstran berdiri di belakang instalasi kantong mayat selama protes terhadap disinformasi terkait COVID-19 di depan markas besar Facebook di Washington, AS, Rabu (28/7). Foto: Jim Bourg/REUTERS
Laporan tersebut merujuk pada studi Maret dari Center for Countering Digital Hate (CCDH) yang menemukan sekelompok kecil akun bertanggung jawab atas lebih dari 73% konten anti-vaksin di seluruh platform media sosial, termasuk Facebook.
Laporan itu baru-baru ini menarik perhatian Gedung Putih, dan Joe Biden mengecam Facebook dan perusahaan teknologi lainnya karena gagal mengambil tindakan.
ADVERTISEMENT
Facebook melarang kesalahan informasi tentang vaksin dari platform pada Februari 2021, tetapi para kritikus mengatakan banyak posting lolos dari filter platform dan menjangkau jutaan pemirsa tanpa dihapus.
***