Foto: Melepas Abah, Macan Tutul yang Hampir Punah ke Gunung Sawal Ciamis

26 Agustus 2020 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah relawan dan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar membawa kandang berisi seekor macan tutul (panthera pardus) untuk dilepasliarkan di kawasan Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Cihaurbeuti, Ciamis, Jawa Barat. Foto: Dok BBKSDA Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah relawan dan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar membawa kandang berisi seekor macan tutul (panthera pardus) untuk dilepasliarkan di kawasan Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Cihaurbeuti, Ciamis, Jawa Barat. Foto: Dok BBKSDA Jabar
ADVERTISEMENT
Seekor macan tutul jantan (panthera pardus) dilepasliarkan kembali di habitatnya Gunung Sawal, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (25/8). Sebelumnya, macan tutul itu menjalani rehabilitasi hingga dipastikan sehat dan bisa bertahan hidup di hutan.
ADVERTISEMENT
"Saat ini macan itu sudah dipastikan layak untuk dilepasliarkan," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Ammy Nurwati kepada wartawan di lokasi pelepasan Gunung Sawal, Blok Pasirtamiang, Desa Pasirtamiang, Kecamatan Cihaurbeuti, Ciamis, Selasa.
Ia menuturkan macan tutul berusia 11 tahun itu diberi nama Abah yang ditangkap warga di kaki Gunung Sawal, kawasan Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis pada 25 Juni 2020.
Saat ditangkap, kondisi macan itu dalam keadaan stres sehingga harus dirawat di Bandung Zoological Garden, Bandung hingga kondisinya dipastikan kembali pulih dan siap dilepasliarkan ke hutan.
Hasil kajian, macan tersebut dilepasliarkan di habitat lamanya untuk mempermudah adaptasi dan bisa menambah populasi macan tutul di kawasan hutan Gunung Sawal.
ADVERTISEMENT
"Kalau di lokasi baru butuh adaptasi lama, tapi dia masih layak untuk dilepasliarkan, akhirnya kami putuskan kembali ke sini dengan harapan bisa tetap 'survive' dan menambah populasi," katanya.
Seekor macan tutul (panthera pardus) berada di dalam kandang sebelum dilepasliarkan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar di kawasan Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Cihaurbeuti, Ciamis, Jawa Barat, Selasa (25/8). Foto: Adeng Bustomi/ANATARA FOTO
Ia berharap keberadaan macan tutul di Gunung Sawal dapat dijaga oleh semua elemen masyarakat, terutama masyarakat sekitar kaki gunung agar satwa langka itu tetap hidup dan bisa berkembang biak.
Gunung Sawal, lanjut dia, merupakan habitat macan tutul yang cukup memiliki populasi tinggi, dengan perkiraan saat ini ada 11 ekor macan tutul hidup di kawasan hutan itu.
"Kalau dari aspek ekologi, pakan tersedia dan predator bisa 'survive'," kata Ammy.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).