Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Kabar duka menyelimuti bangsa Indonesia, Ulama karismatik, KH Maimoen Zoebair atau disapa Mbah Moen meninggal dunia di Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/8) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Lahir pada tahun 1928 Mbah Moen merupakan Pimpinan Ponpes Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Pada usia mudanya, Ia sudah mampu menghafal berbagai kitab nadzam (syair Arab) dan kitab fikih (ilmu hukum Islam). Mbah Moen juga pernah merantau ke Makkah bersama kakeknya untuk mendalami ilmu keagamaan.
Mulai 1965, Mbah Moen mantap membagikan ilmunya melalui Ponpes Al Anwar yang didirikan sang Ayah, Kiai Zubair Dahlan.
Tidak hanya tepandang sebagai ulama, Mbah Moen juga seorang politikus kawakan. Sejak usia muda, ia sudah bergabung dengan partai PPP. Sampai sebelum wafat, Mbah Moen masih berkiprah di partai itu.
Mbah Moen pernah menjadi anggota DPRD Rembang pada tahun 1970-an selama 7 tahun. Tak hanya itu, Ia juga pernah mencicipi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah selama tiga periode.
ADVERTISEMENT
Di setiap perhelatan Pilpres, Mbah Moen dikenal sebagai sosok sentral. Di tahun 2019 ini misalnya, tuahnya begitu dinanti oleh Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Dukungan dari Mbah Moen begitu diperebutkan.
Pengaruh besar Mbah Moen terlihat dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Syuro PPP. Tak hanya itu, Mbah Moen tercatat duduk juga di Majelis Tinggi (A’la) PPP periode 2016-2021.