Foto: Momen-momen Harmonis Moeldoko Cium Tangan SBY

6 Maret 2021 11:04 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko memamerkan jam tangan mewahnya kepada wartawan di Jakarta yang ia klaim palsu. Foto: STR / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Jenderal Moeldoko memamerkan jam tangan mewahnya kepada wartawan di Jakarta yang ia klaim palsu. Foto: STR / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tidak satu dua kali diucapkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menyikapi hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumut.
ADVERTISEMENT
SBY geram dengan keputusan KLB yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat secara aklamasi, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didemisionerkan sebagai ketua umum sah.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menegaskan KLB yang digelar para kader dan eks kader berkhianat tidak sah dan ilegal. Sekaligus menunjukkan Moeldoko benar-benar ingin mengudeta Demokrat, meski sebelumnya sempat dibantah olehnya.
Sebagai orang yang pernah mempercayakan Moeldoko saat menjabat sebagai Presiden ke-6 RI, SBY mengaku malu dan merasa bersalah.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan keterangan pers terkait KLB Partai Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
Saat masih menjadi Presiden, SBY pernah menunjuk Moeldoko sebagai Panglima TNI pada 2013 lalu. Sebelum jadi Panglima TNI, Moeldoko ditunjuk terlebih dahulu sebagai KSAD.
"Hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI. Termasuk rasa malu dan rasa bersalah, saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya," jelas SBY dalam pernyataannya di akun YouTube dari Cikeas, Jumat (5/3) malam.
ADVERTISEMENT
SBY bahkan sampai meminta maaf kepada Allah SWT atas kesalahan yang dibuatnya karena telah mempercayakan Moeldoko dulu.
"Saya memohon ampun ke hadirat Allah SWT, Tuhan YME atas kesalahan saya itu," ucap dia.

Kiprah Moeldoko di TNI saat SBY Jadi Presiden

Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko, S.I.P. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebelum masuk sebagai pejabat di lingkungan kepresidenan, Moeldoko lama berkecimpung di TNI AD. Hubungan harmonis Moeldoko dan SBY dimulai saat ia ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Darah (KSAD)
Pada 20 Mei 2013, SBY melantik Moeldoko sebagai KSAD menggantikan adik iparnya, Pramono Edhie Wibowo, yang akan pensiun.
Sejak penunjukkan itulah, karier jenderal bintang empat TNI ini semakin meroket. Puncaknya, hanya berselang tiga bulan kemudian, Moeldoko diusulkan SBY sebagai calon Panglima TNI untuk menggantikan Agus Suhartono yang akan memasuki masa pensiun.
ADVERTISEMENT
Moeldoko pun dilantik sebagai Panglima TNI ke-18 oleh SBY pada 30 Agustus 2013. Tak hanya itu, Moeldoko juga sempat mengusulkan agar SBY mendapat anugerah Jenderal Besar atas kontribusinya dalam membangun kekuatan TNI.
Berikut adalah momen SBY dan Moeldoko yang pernah harmonis, sampai akhirnya berujung panas karena konflik kudeta Demokrat:
Presiden SBY saat melantik Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI & Letjen Budiman sbg Kepala Staf Angkatan Darat yg baru. Foto: Twitter/@SBYudhoyono
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersalaman dengan Panglima TNI yang baru dilantik, Jenderal Moeldoko. Foto: AFP PHOTO / Adek Berry
Moeldoko mencium tangan Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: @UmarAlChelsea75
Moeldoko mencium tangan Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: @baor23