Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Foto: Petani Dataran Tinggi Malaysia Bertahan Hidup di Tengah Pandemi
17 Juli 2021 10:58 WIB
·
waktu baca 1 menitADVERTISEMENT
Perkebunan teh luas tersebar di dataran tinggi Malaysia yang terjal, tempat para petani rumah kaca juga memanen buah, sayuran dan bunga. Sepintas, pemandangan tersebut menyajikan gambaran kehidupan pedesaan yang indah di Dataran Tinggi Cameron. Tetapi para petani di kawasan itu berjuang bertahan hidup karena lockdown saat pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
"Saya telah bertani selama 40 tahun dan pandemi ini adalah krisis terburuk yang pernah saya alami," Chai Kok Lim, presiden Organisasi Petani Sayuran Dataran Tinggi Cameron, mengatakan kepada AFP.
Pandemi di Malaysia didorong oleh varian Delta. Hingga saat ini, pihak berwenang melaporkan sekitar 880.000 kasus dan lebih dari 6.600 kematian. Jumlah pengunjung berkurang menjadi hampir nol karena pembatasan perjalanan, memukul pendapatan dan memaksa perkebunan untuk menutup toko bagi wisatawan.
Pengelola perkebunan mengatakan pertanian juga menderita kekurangan tenaga kerja migran karena pembatasan perjalanan yang berarti dia tidak dapat membawa pekerja baru. Dia mengatakan kebanyakan orang asli Malaysia menghindari pekerjaan yang berat dan kotor.
Parveen Kumar Mohan menanam bunga krisan, yang biasa digunakan dalam perayaan dan upacara keagamaan oleh etnis India yang cukup besar di Malaysia. Namun pria berusia 31 tahun itu mengatakan bahwa dia tidak memiliki cukup pekerja untuk memanen bunga.
ADVERTISEMENT
Bahkan jika tanaman itu dipanen, dia tidak akan bisa menjual bunganya karena tidak ada permintaan untuk itu. “Kuil ditutup dan tidak ada turis,” jelasnya.
***