Foto: Produksi Mawar di Arab Saudi Terancam Turun Akibat Perubahan Iklim

24 April 2025 14:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Selama satu bulan banyak pekerja nampak sibuk memanen bunga mawar merah muda secara manual di perbukitan Taif Arab Saudi bagian barat pada bulan April 2025.
ADVERTISEMENT
Perbukitan Taif di Arab Saudi dikenal sebagai “kota mawar”, di kawasan ini sudah menghasilkan sekitar 300 juta mawar merah muda setiap tahunnya di 800 perkebunan bunga.
Kelopak bunga direndam dan direbus selama berjam-jam dalam tong, tempat aroma mawar diekstraksi melalui proses rumit yang menangkap uap yang kemudian disuling menjadi minyak aromatik.
Sejumlah kecil minyak diekspor untuk membuat parfum atau ditambahkan ke produk kosmetik seperti pelembab dan sabun.
Akibat perubahan iklim, dari musim panas yang berkepanjangan, musim dingin yang membekukan, dan banjir yang tak terduga, membuat ancaman yang menakutkan bagi produksi bunga mawar di perbukitan Taif yang terkenal itu.
Ilmuwan iklim telah mengeluarkan peringatan berkala bahwa setiap fraksi derajat pemanasan global akan meningkatkan intensitas dan frekuensi peristiwa cuaca ekstrem seperti gelombang panas, hujan lebat, dan kekeringan.
Pekerja menuangkan mawar ke dalam wadah yang digunakan untuk memproduksi air dan minyak mawar, di sebuah perkebunan di kota Taif, Arab Saudi bagian barat, pada tanggal 9 April 2025. Foto: Fayez Nureldine / AFP