Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Sorotan utama kami ketidakadilan yang masih menjerat bangsa Indonesia yang dilakukan rezim saat ini luar biasa. Pertama, kita sampaikan doa kita kepada korban-korban kerusuhan 21-22 Mei. Dari mereka ada ribuan orang luka-luka, beratusan orang dipenjara, puluhan orang meninggal dunia, dan hilang belum ditemukan sampai sekarang," kata Sobri dalam Milad ke-21 FPI di Stadion Rawabadak, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (24/8).
Pada kesempatan itu pula, Sobri juga meminta kepada seluruh anggota FPI untuk saling bahu membahu membantu sesama. Khususnya, mereka yang mengalami ketidakadilan.
"Melalui mimbar ini saya mengingatkan kepada seluruh insan yang masih memiliki nurani keadilan, bantulah mereka, saling bahu membahu, apapun yang bisa kita lakukan. Ratusan orang masih dalam penjara, keluarganya masih memerlukan bantuan dari kita semua. Jangan lupakan mereka," tegasnya.
ADVERTISEMENT
"Kita doakan mereka (agar) Allah berikan kemudahan, tetap istikamah dalam berjuang di sisi Allah SWT, dan hasilnya perjuangan kita akan rasakan di Indonesia dan untuk anak dan cucu kita ke depannya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sobri juga menegaskan pihaknya menolak RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) yang tengah digodok DPR. Menurutnya, ada upaya memasukkan paham feminisme barat dalam RUU itu, yang bertentangan dengan syariat Islam.
“Paham feminisme barat yang mengupayakan kesetaraan gender yang destruktif karena memposisikan hubungan antara pria dan wanita seperti hubungan musuh yang selalu siap bertempur satu sama lain. Sedangkan Islam mengajarkan kepada kita konsep keserasian gender, yakni hubungan proposional antara pria dan wanita. Hubungan saling mengisi dan melengkapi yang masing-masing hak dan kewajibannya telah diatur dalam syariat Islam,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT