FPI: Kita Lihat Saja Ade Armando Beberapa Hari ke Depan

12 Juni 2017 20:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Habib Rizieq di TPS (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Habib Rizieq di TPS (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dosen Komunikasi UI Ade Armando mengucapkan sumpah mubahalah. Lewat akun facebooknya, Ade menyampaikan kalau benar Habib Rizieq melakukan chat dengan Firza Husein maka azablah Habib Rizieq.
ADVERTISEMENT
Tetapi bila Habib Rizieq tidak melakukan chat, Ade siap menerima azab. Apa yang disampaikan Ade ini sebagai balasan atas sumpah mubahalah yang dilakukan Habib Rizieq yang mengaku tidak berzina. Dan siap dilaknat bila melakukan zina.
Sebenarnya sumpah mubahalah Habib Rizieq dan Ade Armando ini berbeda konteks. Bila Ade bicara soal chat dengan Firza, Habib Rizieq bicara mengenai zina. Sesuai hukum Islam, sumpah mubahalah bisa dilakukan bila kedua pihak bertemu.
Lepas dari urusan pertemuan keduanya, sumpah mubahalah yang diucapkan keduanya ramai di media sosial. Rizieq sudah lebih dahulu mengucapkan sumpahnya. Sedang Ade baru dua hari ini.
Dosen Komunikasi UI Ade Armando (Foto: Facebook Ade Armando)
zoom-in-whitePerbesar
Dosen Komunikasi UI Ade Armando (Foto: Facebook Ade Armando)
Lalu apa tanggapan FPI atas sumpah mubahalah Ade Armando?
ADVERTISEMENT
"Bagus," kata Juru Bicara FPI Slamet Maarif yang dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Senin (12/6).
Slamet meminta agar publik melihat apa yang akan terjadi dengan Ade Armando nanti.
"Kita lihat saja beberapa hari ke depan apa yang akan terjadi," tutup Slamet.
Sementara ulama MUI dari Komisi Dakwah KH Cholil Nafis dan juga Sekretaris Komisi Fatwa MUI KH Asrorun Niam memberi saran. Kedua belah pihak diminta ikuti saja proses hukum.
"Ini masalah hukum bukan masalah sumpah. maka diselesaikan dengan cara hukum. Di samping itu, objek mubahalah antara Ade dan HRS hal yang berbeda. HRS berkenaan dengan zina sedang Ade berkenaan dengan chat," beber Cholil.
Sedang Niam meminta kedua belah pihak melakukan diskusi dan tabayyun agar jangan sampai terpecah belah.
ADVERTISEMENT