news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gaji Pas-pasan, Office Girl Novita Sari Kampanye dengan Blusukan

26 Juli 2018 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Novita Sari (24) Officegirl DPRD Depok, Caleg DPRD Depok dari PDIP. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Novita Sari (24) Officegirl DPRD Depok, Caleg DPRD Depok dari PDIP. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nama Novita Sari menjadi perbicangan lantaran nekat maju sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPRD Kota Depok, padahal dirinya hanya berprofesi sebagai office girl (OG). Bekerja sebagai office girl, pendapatan Novi -sapaan Novita- tentu tidak terlalu besar.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana Novi melakukan kampanye yang diketahui memakan biaya yang tidak sedikit?
Dalam perbincangan dengan kumparan, Novi mengaku telah memiliki cara khusus dalam menghadapi kampanye di Pemilu 2019. Ia akan menggunakan cara kampanye secara blusukan yang dipopulerkan oleh Presiden Jokowi. Novi mengatakan akan turun langsung ke lapangan mendengar aspirasi warga secara langsung dan menyampaikan gagasannya.
"Saya persiapannya kalau nanti turun ke lapangan gitu, mungkin lewat door to door saja ya, karena itu biayanya enggak terlalu besar gitu," kata Novi di tempatnya bekerja sebagai office girl di DPRD Depok, Jawa Barat, Kamis (26/7).
Novita Sari (24) Officegirl DPRD Depok, Caleg DPRD Depok dari PDIP. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Novita Sari (24) Officegirl DPRD Depok, Caleg DPRD Depok dari PDIP. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Selain blusukan, Novi juga akan melakukan kampanye saat berkumpul dengan teman-teman atau keluarganya.
"Kita kumpulin saja teman-teman, keluarga, saudara. Kita minta dukungannya di situ," ujar ibu dua anak itu.
ADVERTISEMENT
Novi maju sebagai caleg melalui PDIP dari daerah pemilihan (dapil) Cipayung-Sawangan-Bojongsari. Novi mendapat nomor urut 11.
Novi mengatakan alasannya ingin maju sebagai caleg karena ingin meningkatkan kesejahteraan office boy (OB) atau office girl (OG) khususnya di Depok. Ia merasa selama ini profesi OB dan OG kurang diperhatikan.
Perhatian yang kurang, kata Novi, terutama dari segi pendapatan. Ia merasa gaji yang diterima OB selama ini kurang dan terkadang berbeda-beda antar instansi maupun swasta.
"Contohnya saja ya, dari gaji kita istilahnya asal mau (minta) ada kenaikan gaji ada saja yang berkomentar kalau gajinya sudah kebesaran, jujur saja," kata ibu dua anak ini.
"Terus ada perbedaan (gaji) sedikit dengan OB yang di Kota Depok gitu. Kayak (OB) di Pemda seharusnya sama (gajinya), ini beda. Asal dipertanyakan kenapa beda? (Dijawab) iya soalnya OB-nya kerjanya kurang maksimal, dibilang gitu," sambung Novi yang lulusan SMA ini.
ADVERTISEMENT