news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ganjar: Gerakan Jateng di Rumah Saja Turunkan Kasus Corona dan Kematian

15 Februari 2021 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Gerakan Jateng di Rumah Saja pada 6-7 Februari lalu mulai menunjukkan dampak signifikan. Penurunan angka kematian, hingga angka terkonfirmasi corona mulai terlihat di minggu ke-6.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam rapat mingguan penanganan COVID-19 di lantai 2 Kantor Pemprov Jateng, Senin (15/2). Ganjar mengatakan, hari ini perkembangan COVID-19 di wilayahnya cukup bagus.
"Jadi penambahannya menurun, bahkan untuk pertama kali kemarin saya dilapori yang terkonfirmasi sudah menurun juga, kalau biasanya panahnya merah-merah naik ini sekarang sudah ada kok hijau," tutur Ganjar usai rapat.
Suasana kawasan Pasar Rejowinangun Kota Magelang pada hari pertama gerakan di Rumah Saja. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Selain itu, lanjut Ganjar, kabar bagus lainnya adalah tidak ada lagi zona merah di Jateng. Meski rata-rata masih oranye dan belum ada yang kuning, menurut Ganjar, ini adalah perkembangan bagus.
Kemudian dalam rapat yang berlangsung sejak pukul 08.30 WIB tersebut, Ganjar juga mendapatkan progres vaksinasi tahap pertama di Jateng berjalan dengan baik. Hanya saja, perlu didorong karena beberapa daerah masih belum maksimal.
ADVERTISEMENT
"Vaksinasinya untuk yang tahap kedua Jateng masih bagus, masih tertinggi se Indonesia. Cuma yang vaksinasi (tahap) pertamanya ini perlu digenjot karena masih ada beberapa daerah yang belum selesai," tegasnya.
Suasana kawasan pusat Kota Magelang pada hari pertama gerakan di Rumah Saja. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Tak hanya itu, Ganjar mengatakan, pihaknya juga akan segera menyiapkan metode tambahan yang diterapkan Menkes Budi Gunadi Sadikin, dalam rangka target vaksinasi akhir tahun.
Termasuk juga, kata Ganjar, pihaknya mulai menyiapkan penerimaan vaksin yang disebut Budi Gunadi dalam waktu dekat akan kembali didistribusikan dan disusul juga vaksin selain Sinovac.
"Kita mesti menyiapkan titiknya nanti kira-kira di mana, cold chain-nya seperti apa, apakah ada atau tidak, apalagi nanti vaksin dari beberapa jenis yang membutuhkan suhu bahkan minusnya banyak sekali," terangnya.
"Nah ini ada enggak peralatannya, kalau selama ini yang sudah ada kita masih bisa handle sehingga kita bisa tinggal lakukan percepatan saja untuk komunikasi dengan pusat," jelasnya.
Suasana Banyumas di Hari Pertama Gerakan Jateng di Rumah Saja. Foto: kumparan
Kabar baik lainnya, kata Ganjar, gerakan Jateng di Rumah Saja pada 6-7 Februari lalu ternyata berhasil menurunkan mobilitas warga, sehingga menurunkan angka penularan.
ADVERTISEMENT
"Kemarin dari dua hari di rumah saja, ternyata dari sisi pergerakannya turunnya luar biasa, 40-50% lebih, jadi ini menurut saya berita yang cukup baik. Ini gambar-gambar yang menurut saya menunjukkan optimisme kita, ini tren mingguan yang dirawat juga sudah anjlok," ucapnya.

TNI-Polri Dilatih Jadi Tracer Corona, Ditempatkan di Puskesmas.

Dalam rapat tersebut, Ganjar juga menerima laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, terkait keterlibatan Bhabinkamtibmas dan Babinsa di Jateng untuk mulai dilatih membantu sistem tracing.
"Harapannya ini yang nanti akan kita BKO-kan untuk di puskesmas sehingga tracing-nya bisa dilakukan lebih banyak, testing-nya bisa dilakukan lebih banyak, sehingga dikeroyok gitu," ujar Ganjar.
Anggota Polda Jateng saat melalukan swab tes antigen. Foto: kumparan
Selanjutnya, lanjut Ganjar, pihaknya akan terus memantau pelaksanaan PPKM skala mikro. Terutama pada sistem tracing, testing serta pendistribusian alat rapid test antigen yang sudah dibagikan dari pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
"Jadi dari apa yang ada ini, nanti kita tinggal menyiapkan satu soal skenario vaksin dan skenario PPKM di beberapa titik. Jadi PPKM nanti ada yang menyiapkan tracer-nya, testing-nya, kemudian antigen yang mulai di-deploy dari Jakarta ke beberapa titik. terus kemudian tempat isoman di desa yang kita masukkan kategori PPKM," tandasnya.