Ganjar Jawab Bahlil: Banteng Makin Dicolek, Tanduknya Makin Tajam

24 Desember 2023 12:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo meresmikan posko pemenangan Ganjar-Mahfud, di Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo meresmikan posko pemenangan Ganjar-Mahfud, di Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo merespons pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang menyebut bahwa partai yang sudah berkuasa 10 tahun akan ada pergantiannya.
ADVERTISEMENT
Bagi Ganjar, PDIP sebagai partai yang sudah berkuasa 10 tahun akan selalu bersama dengan rakyat.
"Ya kalau kita selalu bersama dengan rakyat saja," ujar Ganjar saat ditemui wartawan di Pasar Notoharjo, Solo, Jawa Tengah, Minggu (24/12).
Lebih lanjut, mantan Gubernur Jawa Tengah menilai Bahlil merupakan pribadi yang unik.
"Kalau Pak Bahlil kan unik orangnya. Ya unik ya, orang yang adaptif, ke sana ke mari, saya kenal betul dengan Pak Bahlil," lanjutnya.
Ganjar pun menilai bahwa PDIP masih solid. Dia masih percaya bahwa PDIP akan menunjukkan itu di Pemilu 2024 nanti.
"Kita masih percaya. Kita akan menunjukkan nanti di tanggal 14 [Februari 2024]. Kalau kita melihat soliditas yang ada di teman-teman luar biasa. Biasanya banteng itu makin dicolek, tanduknya makin tajam," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Bahlil sebelumnya menyampaikan bahwa demokrasi membuat jabatan kepala daerah, anggota DPR, hingga presiden bisa terjadi pergantian.
Dengan begitu, ia menerangkan bahwa tak ada partai politik yang bisa berkuasa selama lebih dari 10 tahun sejak Indonesia memasuki masa reformasi.
"PDIP berkuasa sudah hampir 10 tahun juga ini. Jadi hati-hati, ada silih bergantinya, kira-kira kan. Kalau kita sejarah dari reformasi, partai berkuasa 10 tahun, nanti berganti lagi," kata Bahlil dalam acara Simposium Demokrasi dan Deklarasi Pemilu Damai Mahasiswa Indonesia, di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (23/12).
Setelah reformasi 1998 hingga 2009, partai pemenang Pemilu selalu berganti, mulai dari PDIP, Golkar, lalu Demokrat. Pemegang jabatan presiden pun terus berganti dari Presiden Gus Dur, Megawati, hingga Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat dua periode atau 10 tahun.
ADVERTISEMENT
"Demokrat bertahan hanya sampai 10 tahun, ganti lagi, kalau di era Orde Baru itu sampai 30 tahun Golkar berkuasa," ujarnya.
Melihat pada kondisi itu, Bahlil pun mengingatkan bahwa bisa saja kekuasaan PDIP berakhir karena telah berkuasa selama 10 tahun.
"Sejarah dari reformasi, partai berkuasa 10 tahun, nanti berganti lagi. Partai berikutnya juga apakah akan bertahan 10 tahun? Wallahualam," pungkasnya.