Ganjar Kaget Banyak Orang Takut Hadapi Masa Depan dan Angka Bunuh Diri Tinggi
ADVERTISEMENT
Bakal capres Ganjar Pranowo menyoroti banyaknya kasus kesehatan mental belakangan ini. Ia juga mengaku kaget karena banyak anak muda yang khawatir dengan masa depan mereka dan angka bunuh diri yang meningkat.
ADVERTISEMENT
Ucapannya ini ia ungkapkan saat berdiskusi di kuliah kebangsaan bertemu "Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan" di FISIP UI, Depok, Senin (18/9). Saat itu, ia mendapat curhatan dari salah satu mahasiswa Kriminologi UI, Stella, soal kekhawatirannya.
"Ada banyak generasi sandwich. Gimana strateginya [untuk masalah] masih banyak ekonomi geeks, [orang yang] tinggal di tempat sewa? Saya takut [karena] ada sepupu saya yang mengalami, [jadi] generasi sandwich," ucap Stella.
Ganjar lalu menanggapi, banyak rasa khawatir yang dialami anak muda seiring dengan perkembangan teknologi dan persaingan yang makin ketat. Tak jarang, kata Ganjar, generasi milenial di usia 30-an tak hanya harus memikirkan hidupnya sendiri, tapi juga orang di sekitarnya seperti orang tua.
ADVERTISEMENT
"Generasi yang lebih muda, dia dalam ketakutan masa depan, tekanan mental luar biasa. Pilihan hidup [terasa] menakutkan karena mesti bersaing dengan teknologi. Bahkan ada yang mengakhiri hidup [karena] masalah mental," jawab Ganjar.
Ganjar lalu bercerita, saat ia masih menjadi Gubernur Jawa Tengah, ia sempat setuju dengan usul salah satu Dirut RS Jiwa yang ingin mengalihkan rumah sakitnya menjadi RS Umum. Namun ia mengurungkan niat ini setelah mendapat masukan dari salah satu temannya yang menggeluti bidang kejiwaan.
"[Katanya], 'Mas Ganjar, jangan. Tidak banyak yang mau investasi untuk itu (kesehatan jiwa)'. Saya kaget, [ternyata] banyak bullying, orang takut hadapi masa depan, stres menggunakan gadget. Beban hidup mereka penting, angka bunuh diri kemarin juga cukup meningkat," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Karena itulah, Ganjar sadar negara perlu hadir untuk membantu mengatasi masalah mental, khususnya di kalangan anak muda. Sehingga akan lebih banyak anak muda yang bisa mengatasi tantangan zaman dan terus produktif.
"Teknologi, perkembangan dunia, bikin orang jadi cemas, bikin dia menyakiti diri, bunuh diri, dan sebagainya. Ini ruang negara yang mesti hadir. RS Jiwa jangan [cuma] ODGJ yang diobati, tapi beri konseling [bagi] yang stres tipis-tipis, yang menghadapi situasi kompleks," tutupnya.