Ganjar Marah Dapati Sekolah SMA di Tawangmangu Dibangun Asal: Ini Apa-apaan?

31 Januari 2022 0:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek sekolah yang baru dibangun di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (30/1/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek sekolah yang baru dibangun di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (30/1/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (30/1). Ia ingin memeriksa progres pembangunan sekolah SMA di sana.
ADVERTISEMENT
Namun dalam kunjungan itu Ganjar mendapati keanehan di beberapa bagian bangunan. Seperti besi pembatas tangga yang karatan, pengelasan tidak sempurna, lantai dan tembok retak serta bata tempel yang tidak rapi.
Ganjar juga sempat menendang pelan tembok yang ternyata dibuat dari hardboard dan langsung jebol.
"Ini apa-apaan Mas? Jangan main-main ya, sekarang telepon Bos-mu, saya mau ngomong," kata Ganjar kepada mandor di lokasi.
Mandor kemudian menelepon Heri yang disebut sebagai pimpinan proyek pembangunan. Ganjar kemudian langsung berbicara dengan nada tinggi kepada Heri.
"Masih ingat saya dulu ngomong ya, jaga integritas dan kualitas, jangan korupsi, sekarang pekerjaanmu kayak gini. Mau saya bawa ke kejaksaan?" ucap Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek sekolah yang baru dibangun di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (30/1/2022). Foto: Dok. Istimewa
Ganjar meminta kontraktor segera memperbaiki kualitas bangunan. Dia menegaskan, tak akan menerima hasil pekerjaan jika pihak kontraktor tak memperbaiki masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Ganjar, sekolah itu bakal menjadi SMA Negeri pertama di Tawangmangu yang telah dinantikan sejak lama. Ganjar mengaku tak ingin mengecewakan masyarakat setempat karena kualitas bangunan yang buruk.
"Masa sudah selesai masih berantakan, pakunya semerawut, di atasnya nggak rapi. Saya telepon kontraktornya, saya katakan diperbaiki atau saya tolak. Besok saya kirim tim teknis bersama arsitek ke sini, saya ingin semua ngecek sebelum diserahterimakan," ujar Ganjar.
"Saya nggak mau ada orang yang main-main untuk sekolahan," tutup dia.