Ganjar Ngaku Sering Dikeluhkan Guru Honorer: Banyak Komplain Bisa Dapat Gaji UMK

3 Desember 2022 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuka seminar bertajuk 'Penataan Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) Provinsi Jateng dan DIY' di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/11/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuka seminar bertajuk 'Penataan Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) Provinsi Jateng dan DIY' di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/11/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku sering mendapatkan keluhan dari guru honorer yang ingin mendapatkan gaji setara Upah Minimum Kabupaten/kota (UMK).
ADVERTISEMENT
"Saya ingat karena banyak yang komplain bagaimana guru honorer bisa dapat minimum UMK," kata Ganjar dalam peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional, Sabtu (3/12).
Karena itu, Ganjar meminta kepala daerah di kabupaten/kota untuk menaikkan gaji guru honorer sesuai dengan UMK.
"Maka di Hari Guru saya minta kepala daerah bisa enggak ya alokasi anggaran diberikan minimum UMK. Kalau di provinsi UMK tambah 7,5 sampai 10 persen, apa lagi bisa lebih dari situ," tuturnya.
Ilustrasi guru mengajar. Foto: Shutterstock
Politikus PDIP ini mengaku sering mendengar keluhan para guru terkait kebutuhan setiap bulannya. Namun, Ganjar merasa bangga karena guru honorer tetap bekerja meski masih merasa kekurangan.
"Saya kadang risih karena guru-guru tanya. 'Pak cicilan kita bulan depan bagaimana. yang SK-nya sudah ada di bank angkat tangan? kelihatan," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Saya senang ketika guru tetap mengajar, tidak menyerah meski saya paham betul atas keluhan itu tapi ikhtiar enggak berhenti. di samping semangat punya inovasi dan kreasi," lanjutnya.
Ganjar menuturkan, dunia pendidikan bukan hanya sekadar mengangkat karyawan, tapi juga perlu mengangkat kesejahteraan kehidupan guru.
"Yang mesti kita sadari adalah dunia pendidikan buat sekadar ruang untuk mencetak karyawan. Pendidikan ruang besar mengangkat kemanusiaan," tandasnya.