Ganjar soal Anak Diruwat hingga Tewas: Pentingnya Edukasi Tidak Percaya Takhayul

21 Mei 2021 19:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Foto: Dok. Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Foto: Dok. Pemprov Jateng
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara soal kasus anak diruwat hingga tewas di Temanggung. Bocah berumur 7 tahun itu harus menjalani ruwat yang berbahaya karena dianggap orang tuanya sebagai titisan makhluk gaib, genderuwo yang harus dibersihkan.
ADVERTISEMENT
Ganjar meminta agar masyarakat berhenti mempercayai hal-hal takhayul yang merugikan dan di luar kendali kita sebagai manusia.
"Pentingnya dilakukan edukasi kepada warga agar tidak mempercayai takhayul," ujar Ganjar melalui pesan singkat, Jumat (21/5).
Ganjar juga meminta agar para orang tua bisa menahan diri dan bersabar ketika menghadapi kenakalan anak-anaknya.
"Anak- butuh pendampingan, mereka butuh pelukan. Orang tua juga harus memahami perkembangan jiwa anak-anaknya," jelas dia.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng pun siap membantu jika ada orang tua yang merasa kesulitan dalam mendidik anaknya.
"Kalau kesulitan bisa bertanya pada guru atau pemerintah," kata Ganjar.
Seorang anak berinisial A di Temanggung, tewas di tangan orang tuanya dengan dalih ritual ruwatan. Bocah 7 tahun itu ditemukan dengan kondisi tragis menyisakan tulang belulang dan kulit.
ADVERTISEMENT
Tubuhnya mengering lantaran selama 4 bulan sejak kematian dibiarkan terbaring di sebuah kamar atas arahan seorang dukun yang menyakini anak itu akan hidup kembali.
Orang tua A, dukun Haryono dan asistennya, Budiyono telah ditangkap polisi. Mereka berempat menjadi tersangka pembunuhan.