Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ganjar Undang Pegiat Komunitas Kreatif Ceramahi Bupati Wali Kota di Musrenbang
11 Maret 2020 18:21 WIB
ADVERTISEMENT
Ekonomi kreatif saat ini jadi salah satu fokus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk dikembangkan. Keseriusan itu pun dilakukan dengan mengundang secara khusus anak-anak muda untuk berbicara di gelaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Jawa Tengah.Â
ADVERTISEMENT
Melalui Musrenbangwil, Ganjar Pranowo ingin menularkan ekonomi kreatif ini pada seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Anak-anak muda itu sengaja diundang agar mencekoki para pemangku wilayah dengan virus ekonomi kreatif.Â
"Saya sengaja undang anak-anak muda dalam gelaran Musrenbang ini untuk mendengarkan ide segar mereka. Tadi itu ada usulan bagus, mereka memberikan gambaran baru soal industri kreatif. Ini bisa memberikan inspirasi, bahwa ada banyak hal yang bisa dikerjakan untuk meningkatkan ekonomi," kata Ganjar Pranowo usai Musrenbangwil Kedungsepur di Kota Lama Semarang, Rabu (11/3/2020).
Provinsi Jateng sendiri ungkap Ganjar sudah melakukan banyak hal untuk optimalkan ekonomi kreatif. Ganjar selalu memberikan pembinaan kepada anak muda untuk mengoptimalkan potensi. Belum lama ini, ia launching coworking space yang digunakan sebagai tempat berlatih para startup muda di Jateng.
ADVERTISEMENT
"Tidak perlu berpikir besar untuk menggerakkan seluruh potensi ekonomi kreatif se Jateng, tapi bisa yang kecil-kecil dulu. Misalnya Kota Lama di Semarang ini, siapa yang mau mengembangkan ekonomi kreatif di sini kalau bukan anak-anak muda. Nanti kami akan berikan pendampingan dan pembinaan," ujarnya.Â
Peran anak muda dalam pengembangan ekonomi kreatif ini lanjut Ganjar juga bisa digalakkan hingga ke tingkat desa. Di Lasem Rembang misalnya, ada tempat yang bisa dijadikan pengembangan industri kreatif anak muda.
Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh bupati/wali kota agar peduli terhadap optimalisasi peran anak muda di daerah masing-masing.
"Entah seni, film, kriya dan lainnya itu bisa dibuat. Saya minta kawan-kawan muda ini aktif dan tidak hanya menunggu. Nanti kami dorong seluruh Kabupaten/Kota memberikan ruang pada kawan-kawan ini agar eksis. Tidak hanya pada tataran konsep, tapi aksi nyata di lapangan," katanya.Â
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Ekonomi Kreatif (KEK) Jateng, Adin Hysteria yang hadir mengatakan, selama ini upaya peningkatan ekonomi di Jateng hanya fokus pada pembangunan pabrik dan industri manufaktur lainnya, belum banyak menyentuh industry kreatif. Padahal ekonomi kreatif yang digawangi anak-anak muda ini terbukti sumbang peningkatan ekonomi yang cukup besar di Indonesia.Â
Menurut Adin, pandangan daerah terhadap industri kreatif masih sebelah mata. "Padahal, ada potensi besar yang belum digarap, yakni industri kreatif yang kini digemari anak-anak muda saat ini. Dan ini potensinya sangat bagus apabila digarap dengan benar," imbuhnya.
Dari Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkeraf) mencatat, industri kreatif menyumbang 7,44 persen dari total perekonomian nasional. Tiga industri kreatif yang paling banyak adalah kuliner, fashion dan kriva.
ADVERTISEMENT
Selain itu, banyak daerah yang sukses dengan pengembangan industri kreatifnya. Bangka Belitung misalnya, daerah itu menjadi terkenal dan maju berkat industri film dan novel.
"Jateng bisa mengoptimalkan itu. Banyak potensi yang ada di Jateng, baik dari sisi geografis maupun sumber daya manusianya. Banyak anak muda di Jateng yang berpotensi mengembangkan itu," tegasnya.