Ganjar Usai Undian Nomor Urut Capres: Demokrasi Sedang Tak Baik-baik Saja

14 November 2023 22:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD usai pengambilan nomor urut Capres Cawapres di KPU RI Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD usai pengambilan nomor urut Capres Cawapres di KPU RI Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres Ganjar Pranowo kembali menyinggung situasi demokrasi Indonesia sesaat setelah undian nomor urut capres cawapres di Kantor KPU, Jakarta Pusat. Pasangan Ganjar-Mahfud MD ini mendapat nomor urut 3.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, Ganjar mengatakan, situasi demokrasi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Di hadapan cawapres cawapres Prabowo-Gibran, dia mengaku banyak pihak merasa resah.
"Kita menangkap apa yang menjadi kegelisahan suasana kebatinan yang muncul di masyarakat. Ada tokoh agama ada guru-guru bangsa, ada seniman ada budayawan ada teman-teman jurnalis, ada para pemred, aktivis dan mahasiswa, dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu," kata Ganjar di KPU, Jakarta Pusat, Selasa (14/11).
"Kewajiban kita untuk menjaga karena kalau kita merasakan itu tandanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja. Kita harus sampaikan itu," imbuh Ganjar.
Ganjar memastikan pihaknya dalam partai koalisi pengusung Ganjar-Mahfud tetap tenang dengan kondisi demokrasi saat ini. Menurutnya, rakyat sudah pintar melihat mana yang terbaik untuk bangsa.
ADVERTISEMENT
"Saya tenang ko, dan kami ini tenang semuanya. Karena kami sangat yakin ada rakyat Indonesia bersama kami untuk jaga demokrasi di negeri ini," jelasnya.
Mantan Gubernur Jateng ini lalu mengibaratkan demokrasi seperti air yang mengalir menuju muara. Dia meyakini tak ada satu pun yang dapat membendungnya, jika dipaksakan akan berdampak buru.
"Perjalanan demokrasi ini kadang-kadang lurus, kadang-kadang berlika seperti aliran air. Tapi percayalah air yang mengalir itu dia akan mengikuti arah batinnya. Dia tidak akan biasa dibendung dengan cara apa pun. Dan kalau bendungan itu dia paksakan dia akan tetap mencari jalannya ... muara," bebernya.
"Muara itulah muara demokrasi yang hari ini kita idamkan dan tentu saja inilah kesepakatan hari ini yang mesti kita jaga bersama," tandasnya.
ADVERTISEMENT