Garuda Rute Soetta Mendarat di Halim, Penumpang Protes Tak Boleh Turun

22 November 2019 13:06 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto: Reuters/Darren Whiteside
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto: Reuters/Darren Whiteside
ADVERTISEMENT
Garuda 271 RJ-100 rute Banyuwangi-Cengkareng mengalihkan pendaratan (divert) ke Bandara Halim Perdanakusuma. Pesawat yang terbang dari Banyuwangi pukul 09.30 WIB tersebut dua kali gagal mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, karena cuaca buruk.
ADVERTISEMENT
"Cuaca di Soekarno-Hatta buruk, setelah mencoba mendarat dua kali, gagal, lalu pindah ke Halim Perdanakusuma. Tapi ini situasinya aneh, penumpang enggak boleh turun," kata Sigit Pramono, salah satu penumpang pesawat tersebut, kepada kumparan, Jumat (22/11).
Menurut Sigit, pesawat tersebut hendak diterbangkan lagi ke Bandara Soekarno-Hatta, sesuai tujuan di tiket. Sebab, di Bandara Halim Perdanakusuma, tidak ada petugas darat Garuda, sehingga penumpang tidak diperkenankan turun.
Namun, ketika pilot hendak melanjutkan terbang ke Cengkareng, penumpang menolak dan berharap diizinkan turun di Halim saja.
"Semua penumpang protes, enggak mau terbang lagi karena sudah ketakutan. Kami sekarang terperangkap di dalam pesawat yang parkir di Halim Perdanakusuma, tidak boleh turun terminal," imbuhnya.
Hingga pukul 12.40 WIB, para penumpang masih protes dan menolak terbang lagi ke Soekarno-Hatta. Pasalnya, mereka sudah cukup ketakutan setelah gagal mendarat dua kali akibat cuaca yang kurang bersahabat.
ADVERTISEMENT
"Penumpang, terutama ibu-ibu protes, enggak mau terbang karena takut. Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) hujan lebat katanya," pungkas Sigit.