Geger Eks Dosen di Yogya Lakukan Pelecehan Modus Seks Swinger, Catut NU dan UGM

3 Agustus 2020 9:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebuah akun Facebook bernama Bams Utara membuat pengakuan mengejutkan bahwa dia telah melakukan pelecehan seksual. Akun yang mengaku bernama asli Bambang Arianto tersebut mengunggah tulisan dan video soal fantasinya akan seks swinger.
ADVERTISEMENT
Seks swinger adalah praktik seks tukar pasangan.
"Saya Bambang Arianto ingin menjelaskan bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan adalah bohong, karena sesungguhnya saya lebih ingin berfantasi swinger secara virtual semata. Hal itu dikarenakan kata swinger sering menghantui saya di setiap waktu," tulis Bams Utara yang dilihat kumparan, Senin (3/8).
Tak hanya berfantasi, dia juga mengakui telah melakukan pelecehan secara fisik. Dia meminta maaf kepada para korban termasuk korban dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Tidak dijelaskan secara spesifik korban yang dimaksud apakah civitas akademika atau alumni.
"Selain berfantasi secara virtual tentang swinger, saya juga pernah melakukan pelecehan secara fisik. Secara khusus saya meminta maaf kepada seluruh korban baik dari kampus UGM Bulaksumur maupun yang lain yang pernah menjadi korban pelecehan saya baik secara fisik, tulisan maupun verbal sehingga menimbulkan trauma," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Bams Utara juga meminta maaf kepada NU dan UGM lantaran mengaku telah menyalahgunakan dua institusi tersebut dalam memburu target untuk melakukan pelecehan seks. Dia pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Saya juga minta maaf kepada NU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan nama NU dan UGM dalam mencari target. Secara umum saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berjanji tidak lagi melakukan kebohongan ini," tulisnya
Terakhir, Bams menyatakan akan berbicara dengan sang istri terkait persoalan ini. Dia akan meminta pendampingan istri untuk berobat ke psikolog maupun psikiater atas penyimpangan tersebut.
"Apa yang saya lakukan selama ini tidak diketahui oleh istri saya. Setelah ini saya akan menceritakan kepada istri saya dan meminta dia mendampingi saya dalam melakukan terapi secara intensif ke psikolog maupun psikiater agar bisa terbebas dari penyimpangan ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Kemudian terakhir saya berjanji untuk tidak melakukan hal ini lagi dan bila terbukti melakukan lagi saya siap menerima semua konsekuensi hukum," pungkasnya.
Terkait unggahan yang menyeret institusi UGM ini, Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, menjelaskan meski nama UGM disebut namun apa yang dilakukan Bams tidak ada hubungannya dengan institusi kampus.
"Karena itu merupakan kegiatan yang enggak ada hubunganya dengan institusi UGM, maka menjadi tanggung jawab pribadi. Enggak ada kaitannya dengan UGM sebagai institusi," ujar Iva, Senin (3/8).
kumparan juga telah mengonfirmasi akun yang bersangkutan. Akan tetapi akun Bams Utara itu juga belum memberikan jawaban. Saat ini akun tersebut telah hilang dari Facebook.
Dari informasi yang beredar, Bambang Arianto ini merupakan alumni UGM dan pernah menjadi dosen di salah satu universitas swasta di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT