Gempa 5,1 M Banten Dipicu Sesar Aktif di Dasar Laut, Sudah 3 Kali Gempa Susulan

1 April 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wilayah Banten selatan diguncang gempa berkekuatan 5,1 magnitudo pada Jumat (1/4) pukul 14.14 WIB. Guncangan gempa ini dirasakan di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, hingga Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bogor.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan BMKG, pusat gempa terletak pada koordinat 7,14° LS dan 106,01° BT tepatnya di laut, pada jarak 29 kilometer arah Tenggara Cikeusik, Pandeglang, Banten, pada kedalaman 10 kilometer.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan penyebab terjadinya gempa di selatan Banten ini.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di dasar laut," jelas Daryono dalam keterangan tertulis.
Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG. Foto: Jafrianto/kumparan
Menurutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
"Gempa selatan Banten Magnitudo 5,1 siang ini memiliki mekanisme sumber sesar geser mengiri (sinistral strike-slip) diduga dipicu Sesar Cimandiri yang menerus ke laut," terang Daryono.
ADVERTISEMENT
Daryono memastikan gempa ini tak berpotensi tsunami karena magnitudo relatif kecil untuk dapat membangkitkan gelombang tsunami.
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
Meski demikian, kata Daryono, gempa ini berdampak dan dirasakan di sejumlah daerah. Seperti di Pelabuhan Ratu dengan skala intensitas IV MMI, artinya guncangan gempa pada siang hari dirasakan orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
"Kemudian di daerah Panggarangan dan Tanjung Lesung dengan skala intensitas II-III MMI, artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu," tambahnya.
Lalu, daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Cidahu, Tangerang, Bogor, dan Bandung, dengan skala intensitas II MMI, artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
ADVERTISEMENT
"Hingga pukul 14.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 3 kali aktivitas gempa susulan (aftershocks) dengan magnitudo terbesar 4,4," pungkas Daryono.