Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra memastikan ketua umumnya Prabowo Subianto tak akan membawa visi misinya sendiri sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju. Hal itu senada dengan arahan Jokowi yang menegaskan tak ada visi misi menteri, melainkan visi misi presiden.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Gerindra Hendarsam Marantoko mengatakan, salah satu alasan mengapa akhirnya partainya bergabung karena memikiki kesamaan visi dan misi.
"Mengapa Pak Prabowo dan Gerindra bergabung dengan pemerintah? Bahwa kita mempunyai kesepahaman. Bisa dilihat pada statement yang ada di pihak Jokowi bahwa Pak Prabowo dan Pak Jokowi mempunyai kemiripan dalam hal visi misi ke depan," kata Hendarsam di Jalan Wahif Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10).
Selain itu, kata dia, mantan Danjen Kopassus itu merupakan seorang prajurit yang terbiasa menjalankan tugas apapun yang diberikan kepadanya. Sehingga, ia memastikan Prabowo akan terbiasa menjalankan tugas apapun.
"Tidak akan ada lagi pertentangan, Pak Prabowo adalah seorang prajurit dan patriot dan terbiasa ada atasan. Prajurit itu hampir seluruh hidupnya memang selalu ada atasan. Jadi itu bukan satu kultur yang baru buat Pak Prabowo dan itu pasti akan dilaksanakan," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Khusus Pak Prabowo di Kemhan sudah dikatakan (Jokowi) beliau lebih tahu dari saya. Itu kan satu bentuk bahwa Pak Jokowi sangat percaya dengan visi misi dan sangat setuju visi dengan yang ada," lanjut Hendarsam.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan 34 menterinya untuk bekerja sesuai dengan visi misi presiden dan wakil presiden yang ada. Ia ingin seluruh menteri dapat menaati setiap visi misi dalam menjalankan tugasnya di kementerian masing-masing.
"Bahwa tidak ada visi misi menteri, yang ada adalah visi misi presiden dan wakil presiden. Tolong dicatat," kata Jokowi, Kamis (24/10).