Gerindra soal Nasib 2 Menteri di Kabinet: Reshuffle Hak Prerogatif Jokowi

30 Juni 2020 13:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (4/5). Foto: Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (4/5). Foto: Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Isu reshuffle kabinet mencuat setelah Presiden Jokowi memarahi menteri-menterinya yang tidak bekerja maksimal di tengah krisis akibat pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menilai amarah Jokowi dalam rapat bersama menterinya sebagai ketegasan agar kementerian dan lembaga memaksimalkan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19.
Terkait rencana reshuffle, Dasco menyebut pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden. Dua menteri Gerindra yang masuk di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri KKP Edhy Prabowo.
"Pak Jokowi ingin supaya seluruh kementerian itu memaksimalkan pengeluaran atau pendistribusian dana COVID yang telah dianggarkan masing-masing kementerian. Untuk reshuffle, kami penuh itu hak prerogatif Presiden Jokowi," ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/6).
Wakil ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Dasco mengungkapkan menteri-menteri dari Partai Gerindra terus bekerja keras dan mendukung pemerintah dalam upaya penanganan corona. Termasuk menyerahkan nasib dua menteri dari Gerindra ke Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Di Gerindra sendiri kami sebagai partai yang masuk koalisi pemerintah, sesuai arahan Pak Prabowo, kita bekerja maksimal dalam mendukung pemerintah. Dan juga kerja-kerja taktis yang terbaik di Kementerian Pertahanan maupun KKP," ungkap dia.
"Biarkan Pak Presiden yang menilai, apakah kementerian yang diberikan kepada Gerindra itu mempunyai nilai yang baik atau tidak. Kita serahkan semua ke Pak Presiden," tutup Wakil Ketua DPR itu.
Jokowi memberikan sinyal akan merombak jajarannya yang kinerjanya dinilai biasa-biasa saja selama pandemi COVID-19. Dalam video berdurasi 10.20 menit yang diunggah dalam YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menegur keras menteri yang tidak punya sense of crisis selama pandemi virus corona.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.