Gibran Memang Tidak Terima Satyalancana, tapi Dapat Penghargaan dari Mendagri

25 April 2024 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gibran Rakabuming Raka bagi-bagi susu kemasan UHT di Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu (24/4/2024). Foto: Erlangga Bregas Prakoso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gibran Rakabuming Raka bagi-bagi susu kemasan UHT di Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu (24/4/2024). Foto: Erlangga Bregas Prakoso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, ternyata memang tidak mendapatkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha untuk kepala daerah yang berprestasi.
ADVERTISEMENT
Yang Gibran dapatkan adalah piagam penghargaan hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah secara nasional tahun 2023.
Evaluasi tersebut berdasarkan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota tahun 2022 oleh Menteri Dalam Negeri.
Hal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian setelah upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXVIII yang digelar di Balai Kota Surabaya, Kamis (25/4).
Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha diberikan kepada penyelenggara pemerintahanan di daerah. Foto: Dok Setneg
"Beliau (Gibran) kan salah satu menerima penghargaan dari Kemendagri kinerja pemerintah yang cukup baik bersama-sama wali kota, kabupaten, provinsi," ucap Tito saat ditemui wartawan usai upacara.
"Bukan Satyalancana. Memang (Gibran) masuknya dalam penghargaan Kemendagri dalam kinerja pemda. Satyalancana ada kriteria tambahan di situ yang dapat Khofifah, Pak Bobby, Banyuwangi juga dapat," kata Tito.
ADVERTISEMENT
Penyematan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha kepada 14 kepala daerah yang berprestasi, Kamis (25/4/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Tito mengatakan penilaian untuk mendapatkan piagam penghargaan kinerja pemda itu dari pihak luar pemerintahan yang bekerja sama dengan Kemendagri.
"Piagam penghargaan masuk kelompok kedua itu memang dinilai tidak oleh Kemendagri tapi lembaga terkait dan eksternal akademisi dan pakar misalnya NGO partnership kemitraan itu lembaga yang tidak bisa diintervensi," kata Tito.
"Saya ingin pemberian penghargaan dilaksanakan objektif sesuai variabel yang ditentukan kemudian dilakukan wawancara lagi satu-satu sehingga terpilih," lanjut dia.
Namun, Tito tidak mengetahui kriteria seperti apa yang bisa masuk mendapatkan piagam penghargaan kinerja Pemda tersebut.

Semula Jokowi dan Gibran Dijadwalkan

Penyematan tanda kehormatan ini sempat menjadi sorotan. Sebab, Presiden Jokowi semula dijadwalkan yang menyematkan Satyalancana itu, termasuk ke anak dan menantunya (Gibran dan Bobby).
ADVERTISEMENT
Namun, sehari kemudian, dinyatakan Jokowi batal menghadiri dan diwakilkan ke Mendagri. Pada hari ini, Gibran juga dinyatakan tak menerima lencana itu, melainkan hanya piagam.