Gibran: Saya Sampaikan ke Pak Mendik, Zonasi Sekolah Harus Dihilangkan

21 November 2024 16:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan arahan saat Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan arahan saat Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wapres Gibran Rakabuming Raka mengatakan untuk menyongsong Indonesia emas 2045 maka diperlukan SDM yang unggul. Salah satu caranya, kata Gibran adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan.
ADVERTISEMENT
Gibran mengingatkan kembali agar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, untuk menghilangkan sistem zonasi. Sistem zonasi sekarang dipakai untuk seleksi masuk sekolah negeri.
“Saya sampaikan secara tegas ke Pak Mendik, ‘Pak ini zonasi harus dihilangkan. ‘Pak penting sekali untuk mengajarkan anak-anak kita dari muda pentingnya coding, programming, digital marketing’,” kata Gibran di acara Tanwir Pemuda Muhammadiyah di Hotel Arya Duta, Jakarta, Kamis (21/11).
Gibran mengatakan, banyak warga Muhammadiyah yang mengisi Kabinet Merah Putih. Dan, posisi mereka jadi kunci dalam menjalankan pemerintahan, termasuk bidang pendidikan.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menjawab pertanyaan wartawan saat meninjau uji coba makan bergizi gratis di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Rabu (13/11/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Diketahui, salah satu menteri dari Muhammadiyah adalah Mendikdasmen, Abdul Mu’ti yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Muhammadiyah.
“Jadi Bapak-Ibu, sekali lagi ya kita harus sama-sama kerja keras, kerja fokus, kerja cerdas, untuk menuju Indonesia emas 2045,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, putra sulung Jokowi ini menyebut, masalah zonasi ini selalu sama di seluruh daerah. Ia sudah pernah mengajukan komplain tapi tidak mendapat solusi.
"Tapi waktu itu saya sebagai wali kota, ya tentunya kita harus komplain dengan program yang di pusat. Kita ikuti program ini, tapi sekali lagi bapak-ibu, tiap tahun permasalahannya sama. Komplain yang diarahkan ke saya sama terus. Tiap tahun berulang, berulang, berulang. Dan akhirnya saya bersurat, ya tadi tidak ditanggapi," ucapnya dalam rapat koordinasi evaluasi kebijakan pendidikan untuk tingkat dasar dan menengah di Sheraton Hotel Gandaria, Jakarta Selatan, Senin (11/11).
"Jadi intinya bapak-ibu, ini mohon dikaji lagi, apakah akan diteruskan atau akan kembali ke sistem yang lama?" tanya Gibran.
ADVERTISEMENT