Giliran Inggris & Prancis Wajibkan Tes Negatif Corona Bagi Pendatang dari China

31 Desember 2022 4:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang mengantre di dalam terminal keberangkatan Terminal 2 di Bandara Heathrow di London, Inggris, 27 Juni 2022.  Foto: REUTERS/Henry Nicholls
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang mengantre di dalam terminal keberangkatan Terminal 2 di Bandara Heathrow di London, Inggris, 27 Juni 2022. Foto: REUTERS/Henry Nicholls
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah negara telah menerapkan aturan khusus bagi pelancong atau pelaku perjalanan dari China. Menyusul terjadinya lonjakan kasus infeksi COVID-19 di Negeri Tirai Bambu.
ADVERTISEMENT
Teranyar, giliran Inggris yang turut menerapkan kebijakan khusus. Inggris, mensyaratkan pendatang dari China untuk menyertakan bukti tes COVID-19 negatif sebelum masuk ke negaranya, demikian dikutip dari AFP. Aturan tersebut akan mulai berlaku mulai 5 Januari.
Pemerintah Inggris juga disebut akan menguji sampel para pelancong yang datang, sebagai langkah pencegahan sementara karena kurangnya informasi kesehatan yang dibagikan oleh pemerintah China terkait lonjakan kasus di negaranya.
Sejumlah warga menunggu di luar unit gawat darurat rumah sakit Chengdu, Sichuan, China pada Selasa (27/12/2022). Foto: Tingshu Wang/Reuters
Selain Inggris, Prancis juga akan menerapkan syarat yang sama. Pendatang dari China harus menunjukkan tes COVID-19 negatif untuk masuk ke Prancis.
Prancis segera mewajibkan pelancong dengan penerbangan dari China untuk menunjukkan tes corona negatif dalam kurun waktu 48 jam terakhir yang disesuaikan dengan boarding pass mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tes acak juga akan dilakukan pada penumpang pada saat kedatangan. Tes ini dilakukan untuk memeriksa ada tidaknya varian baru COVID-19 yang masuk ke Prancis.
Inggris dan Prancis ini mengikuti langkah yang sudah terlebih dahulu diambil oleh sejumlah negara, seperti Italia, Spanyol, Amerika Serikat, India, Jepang dan negara-negara lainnya.
Orang-orang meninggalkan hotel karantina setelah menyelesaikan isolasi wajib mereka untuk pelancong yang memasuki Tiongkok dari luar negeri menyusul wabah penyakit virus corona (COVID-19). Foto: Reuters
Dikutip dari Reuters, lonjakan kasus terjadi di China usai Beijing melonggarkan kebijakan ketat nol-COVID. Pemerintah mencabut lockdown, karantina, pembatasan perjalanan, dan tes corona massal pada awal Desember 2022. Akibatnya, otoritas tak dapat melacak kasus infeksi lagi.
Di akhir tahun ini, kasus harian di China tembus di atas 1 juta bahkan diprediksi lebih. Lonjakan kasus harian ini berdampak terhadap lonjakan pasien di berbagai rumah sakit seperti di Beijing.
ADVERTISEMENT