Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
GNPF MUI Yakin Aksi 55 Tidak Akan Dituduh Makar
2 Mei 2017 17:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI percaya Aksi Simpatik 55 yang akan dilakukan pada 5 Mei mendatang tidak akan dianggap sebagai aksi makar oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Insyaallah aparat sudah mulai banyak mengerti, paham, ternyata umat Islam tidak seperti yang mereka duga. Teroris, makar, radikal, serta anti Pancasila, saya kira semua itu sudah tidak terbuktilah ya. Jadi kita juga enggak mau mengada-ada," ujar Ketua Umum GNPF MUI, Bachtiar Nasir, saat jumpa pers di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (2/5).
Bahkan Bachtiar menyebut para tokoh masyarakat dan ulama pendukung aksi simpatik 55 akan lebih solid dibandingkan dengan aksi 212 dan 411 tahun lalu. Ia percaya aksi itu tidak akan dituding makar selama sesuai dengan konstitusi.
"Terus terang untuk 411 dan 212 masih ada yang 'bagaimana kalau jangan dulu, bagaimana kalau tidak di Monas, bagaimana kalau tidak begini, bagaimana kalau di Masjid masing-masing'. Kalau sekarang ini enggak," ujar Bachtiar.
ADVERTISEMENT
"Kelihatannya perasaan mereka ringan, kemudian pernyataan mereka juga tegas, bahkan Pak Din Syamsuddin sudah dari jauh-jauh hari (mengatakan), 'kalau sampai (Ahok) bebas saya siap pimpin umat'. Jadi ini sebetulnya untuk 55 ini kita tuh lebih plong, lebih bersatu, dan Insyaallah lebih kuat lagi," sambungnya.
Ia mengatakan aksi tersebut mengajak masyarakat tidak hanya bersifat lokal di Jakarta, tetapi juga nasional.
"Undangannya bersifat nasional gerakan ini dan mereka enggak diundang datang sendiri, banyak memang umat Islam kayak jelangkung gitu, kalau sudah urusan agama mereka itu enggak perlu diundang. Jadi GNPF ini enggak undang pun mereka akan kasak-kusuk, grasa-grusu. Ya minimal MUI lagi nanti yang maju lagi. Jadi ini sebetulnya sudah menjadi keresahan bersama," tukasnya.
ADVERTISEMENT