Golkar Akui Ada Arahan JK ke Airlangga: Buka Opsi Koalisi dengan Pendukung Anies

27 Maret 2023 14:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu di rumah dinas Wapres JK, Jalan Diponegoro, Kamis (9/8/2018). Foto: Dok. Partai Golkar
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu di rumah dinas Wapres JK, Jalan Diponegoro, Kamis (9/8/2018). Foto: Dok. Partai Golkar
ADVERTISEMENT
Waketum Golkar Doli Ahmad Kurnia menanggapi kehadiran politikus senior Jusuf Kalla dan Ketum Airlangga Hartarto pada buka bersama NasDem, Sabtu (25/3) lalu. Bukber itu dihadiri bacapres Anies Baswedan hingga Demokrat PKS yang bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama NasDem.
ADVERTISEMENT
Doli tak menampik adanya arahan JK kepada Airlangga untuk mempertimbangkan membentuk koalisi besar bersama KPP. Ia menyebut senior partai memang memiliki saran dan masukan yang akan dibahas lebih lanjut.
"Saya kira pasti ya, senior-senior itu kan mempunyai pandangan, saran, masukan, tapi semua masukan saran dan pandangan dari senior-senior itu pasti. At the end akan dibicarakan secara resmi di dalam rapat partai," kata Doli di Gedung DPR, Senayan, Senin (27/3).
"Apakah nanti dalam rapat partai itu internal di DPP atau juga bersama dengan ketua-ketua dewan. Kan ketua dewannya lengkap kabinet sekarang. Ketua dewan pembinanya ada Pak Ical, ketua dewan kehormatan ada Pak Akbar, kemudian ketua penasihatnya ada Pak Luhut," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Kemudian ada Pak Agung sebagai Ketua Dewan pakar, Pak JK walaupun secara formal tidak di dewan itu tapi kami menjaga terus komunikasi dengan senior kami," lanjutnya.
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyampaikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa (7/2/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Terkait kans Golkar atau Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mendukung Anies, ia menyebut koalisi sejak awal sudah memiliki kesepakatan bersama.
"Kan saya berkali-kali mengatakan ada beberapa kesepahaman dan kesepakatan yang diambil KIB sejak awal. Yang pertama adalah kita ketemu itu karena kita memang satu visi, satu perjuangan, kita merasa firm kita sama, dan kita sepakat untuk membangun konsepsi indonesia ke depan. Setidaknya 5 tahun 2024-2029," kata Ketua Komisi II DPR itu.
Selain itu, kata dia, meski sudah berkoalisi, KIB menghargai kedaulatan partai lain untuk tetap berkomunikasi dengan parpol lain. Namun, capres cawapres tetap akan dibahas bersama.
ADVERTISEMENT
"Walaupun kita sudah membentuk koalisi itu tidak menutup aktivitas dari masing-masing atau kebijakan dari masing-masing internal partai. Kami menghargai masing-masing kedaulatan partai termasuk langkah politik yang diambil. Secara internal partai," kata dia.
"Ketika kita nanti bicara tentang sudah selesai segala konsepsinya macem-macem, chapter terakhir tentang paket capres cawaprea itu kita sepakati akan bicarakan bertiga," tandasnya.
Sebelumnya, Airlangga bicara kemungkinan ada koalisi yang bersatu dan membentuk koalisi besar usai mengikuti bukber bersama NasDem. Airlangga hanya menjawab politis.
"Koalisi besar di mana-mana menguntungkan Indonesia. Jadi kita tunggu tanggal mainnya," ucap Airlangga, Sabtu (25/3).