Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Setelah sempat mereda karena euforia pemilihan pimpinan dewan, gejolak di Partai Golkar kembali memanas. Kali ini setelah ada kepastian Munas akan digelar pada 3-5 Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Rangkaian Munas akan didahului rapat pleno pada 5 November, dilanjutkan Rapimnas pada 7 November. Namun, Ketua DPP Golkar Indra Bambang Utoyo, menjelaskan, rangkaian persiapan Munas itu tanpa melibatkan koordinasi Korbid Kepartaian, Ibnu Munzir.
"Ini rencana dibuat oleh tim intinya Airlangga Hartarto. Harusnya yang menyusun adalah Korbid Kepartaian Ibnu Munzir. Sekarang Ibnu marah, karena tidak tahu sama sekali," kata Indra kepada kumparan, Jumat (1/11).
Indra menyebut, kemarahan Ibnu sebab hingga saat ini, dia tak tahu menahu soal rangkaian acara menuju Munas itu. Padahal, seharusnya hal itu dibawah koordinasinya.
Tak hanya itu, tanggal pleno dan rapimnas juga belum valid. Dia mengaku hingga saat ini sebagai pengurus DPP bingung mendengar rencana tanggal Munas Golkar itu.
ADVERTISEMENT
"Belum pasti, kan harus diputuskan di Pleno dan Rapimnas. Kita semua bingung. Belum ada rapat pleno kok sudah keluar info seperti ini," tandasnya.
Korbid Kepartaian Ibnu Munzir saat dikonfirmasi belum merespons soal ini.
Sebelumnya, Ketua DPP Golkar, Junaidi Elvis, --pendukung Bamsoet- mengatakan rapat pleno DPP Golkar akan digelar pada 5 November. Sedangkan Rapimnas Golkar akan digelar pada 7 November dengan agenda penjadwalan Munas.
Kemudian Munas Golkar direncanakan akan digelar pada 3-5 Desember 2019. Namun, waktu pelaksanaan Munas bisa berubah tergantung hasil rapat pleno dan rapimnas.
"Tanggal 5 (November) pleno, tanggal 6 ulang tahun, tanggal 7 Rapimnas. Pleno di DPP Golkar , Rapimnas di Ritz Carlton," kata Elvis di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10).
ADVERTISEMENT