Golkar: Pilkada Via DPRD Itu Opsi, Kita Juga Kaji Opsi Lain

20 Desember 2024 19:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Golkar, M. Sarmuji di DPP Golkar, Jakarta, Kamis (19/12/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Golkar, M. Sarmuji di DPP Golkar, Jakarta, Kamis (19/12/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen Golkar, Muhammad Sarmuji, menyebut usul Pilkada melalui DPRD hanyalah sebuah opsi. Partai Beringin juga sedang mengkaji opsi-opsi lainnya.
ADVERTISEMENT
“Jadi kajian kita khusus Pemilukada memang kembali ke DPRD dengan perbaikan itu satu opsi, tetapi masih ada opsi-opsi yang lain yang juga kita kaji,” ucapnya di DPP Golkar, Jakarta pada Jumat (20/12).
“Misalkan sistem Pemilukada seperti di Amerika yang sama-sama sistem presidensial, apakah itu bisa menjadi satu opsi tersendiri atau ada opsi blending. Dari sekian banyak opsi Pemilukada, hasil kajian dari beberapa sistem Pemilukada, baik yang sudah pernah kita lalui maupun di negara-negara yang lain,” tambahnya.
Sarmuji menjelaskan yang dikaji bukan hanya sistem Pilkada, tapi juga sistem politik dan pemerintahan secara keseluruhan.
“Jadi kita mengkajinya total. Sistem Pemilukada hanya salah satu. Ada sistem politik, sistem kepartaian, ada sistem pemilu, sistem pemilihan presiden, lalu ada sistem pemerintahan hubungan antara pusat dan daerah,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
“Itu nanti kita rangkum semua sekaligus menjadi kajian yang komprehensif sampai kita siap menawarkan ide itu ke presiden dan ke DPRD,” tambahnya.
Petugas membawa kotak suara saat melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tingkat kecamatan di Kantor Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (29/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Adapun Pilkada melalui DPRD mulanya digulirkan oleh Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia saat berpidato di acara puncak HUT ke-60 Partai Golkar. Ia menyebut Pilkada 2024 seperti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Hal tersebut berdasarkan kajian Golkar terkait pelaksanaan pemilu kepala daerah.
"Ini Pilkada rasa Pilkades, Partai Golkar telah berpikir bahwa ke depan harus ada satu formulasi yang tepat untuk merumuskan sistem politik kita yang benar-benar baik untuk rakyat dan baik untuk negara untuk mewujudkan cita-cita reformasi kita," katanya di SICC, Bogor pada Kamis (12/12).
Dalam acara yang sama, Presiden Prabowo pun menyambut usulan itu. Alasannya karena Prabowo menilai Pilkada ini terlalu membuang-buang anggaran sehingga tidak efisien.
ADVERTISEMENT
"Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPR/DPRD, sekali milih ya sudah DPRD itu milih gubernur, milih bupati," ujar Prabowo dalam pidatonya.