GP Ansor Harap Ma'ruf Banyak Bicara Ekonomi Syariah, Bukan Radikalisme

4 Desember 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin.  Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
GP Ansor berharap Wakil Presiden Ma'ruf Amin banyak berbicara soal ekonomi syariah dan hukum. Mereka menyarankan Ma'ruf tak banyak bicara soal radikalisme, karena sudah menjadi ranah BNPT.
ADVERTISEMENT
"Pak Wapres ini dalam bacaan kami yang ada di Ansor, temuan-temuan kami melalui situation room yang kami miliki, sebenarnya kami berharap beliau lebih banyak bicara soal ekonomi syariah dan hukum, daripada soal yang lain seperti radikalisme," kata Ketum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, usai bertemu Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (4/12).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Menurutnya, publik mengharapkan Ma'ruf berperan dalam peningkatan ekonomi syariah untuk menanggulangi kemiskinan. Ia melihat masyarakat tak terlalu berharap Ma'ruf bicara banyak soal radikalisme.
"Kami minta (wapres) untuk konsentrasi atau lebih banyak bicara soal ekonomi syariah dan penegakan hukum dan juga soal kemiskinan," kata Yaqut.
Dia mengatakan penanganan radikalisme sudah menjadi tugas dan tanggung jawab BNPT. Lembaga tersebut diharapkan mengomandoi penanganan radikalisme.
ADVERTISEMENT
"Soal radikalisme itu serahkan kepada koordinatornya BNPT. Fungsikan saja itu BNPT sebagai koordinator bagi seluruh institusi yang mendapatkan penugasan untuk penanganan radikalisme," jelas Yaqut.