Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Grace Natalie soal Suara PSI Melesat: Penambahan dan Pengurangan Hal Wajar
2 Maret 2024 16:47 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie , angkat bicara terkait suara PSI di real count KPU yang melesat naik dalam beberapa waktu terakhir. Menurutnya, penambahan atau pengurangan dalam proses rekapitulasi adalah hal yang wajar.
ADVERTISEMENT
“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace dalam keterangannya, Sabtu (2/3).
Grace menyebut, saat ini proses penghitungan dan pengunggahan formulir C.Hasil Plano di TPS masih ada sekitar 70 juta suara yang belum dihitung. Ia mengeklaim suara dari pendukung Jokowi juga mempunyai potensi kuat bagi PSI.
“Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat,” ujarnya.
Selain itu, Grace juga membandingkan hasil hitung cepat alias quick count lembaga survei dengan Sirekap KPU untuk beberapa parpol lain. Ia menilai, publik hanya menyoroti perolehan suara PSI saja, padahal, menurutnya, hal serupa juga terjadi di parpol lainnya.
ADVERTISEMENT
Grace mengambil contoh hitung cepat versi lembaga survei Indikator Indonesia atas PKB yang hasilnya 10,65 persen tapi berdasarkan rekapitulasi KPU mencapai 11,56 persen atau ada penambahan 0,91 persen. Contoh lain adalah suara Partai Gelora yang berdasarkan quick count 0,88 persen, sementara rekapitulasi KPU 1,44 persen alias selisih 0,55 persen.
“Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankah kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung,” ujarnya.
Grace lantas menyebut agar menunggu hasil rekapitulasi berjenjang yang dilakukan secara manual KPU dan tidak tendensius terhadap perolehan suara sementara PSI pada situs resmi publikasi suara milik KPU.
"Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Kenaikan Melesat PSI di Sirekap
Sehari setelah pemilu 14 Februari 2024, suara PSI berada di kisaran 2,68%. Ini data yang ditampilkan KPU dalam Sirekap.
Dua pekan kemudian, PSI menunjukkan tanda-tanda kenaikan yang terbilang signifikan untuk parpol non-parlemen. Pada Jumat (1/3) pukul 15.00 WIB, PSI meraih 2.310.431 atau 3,02%.
19 jam kemudian, suara PSI terus berangkat naik. Hingga pukul 10.00 WIB, PSI sudah meraih suara 2.393.774. Artinya bertambah 83.343.
Dengan begitu, kini, PSI sudah meraih 3,12% suara nasional untuk Pileg DPR RI. Fenomena ini kerap disebut sebagai anomali. Bahkan ada yang mencatat kenaikan suara PSI.
KPU masih punya waktu untuk melakukan rekapitulasi suara nasional secara berjenjang hingga 20 Maret 2024.
Berikut perolehan setiap partai hingga Sabtu (2/3) pukul 10.00 WIB dengan posisi 541.144 dari 823.236 TPS (65.73%):
ADVERTISEMENT
Perolehan ini memang masih sementara. KPU masih melakukan rekapitulasi berjenjang dari tingkat TPS hingga nanti ke tingkat nasional yang dibahas dalam rapat pleno terbuka di KPU RI.
Sebagian besar, rekapitulasi suara kini sudah sampai pada jenjang PPK hingga kabupaten/kota.
Sementara, KPU sudah mulai melakukan rekapitulasi tingkat nasional. Suara yang dibahas dalam rapat pleno, yakni dari hasil pemilu di luar negeri.