Gunung Ibu Masih Level Awas, Ada Puluhan Gempa Dangkal: Status Darurat 14 Hari

17 Januari 2025 15:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga melihat erupsi dari kawah Gunung Ibu terlihat dari Desa Duono, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Rabu (15/1/2025). Foto: Andri Saputra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga melihat erupsi dari kawah Gunung Ibu terlihat dari Desa Duono, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Rabu (15/1/2025). Foto: Andri Saputra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Aktivitas Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara masih berstatus Awas atau level IV yang dinyatakan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tercatat, dalam sehari terjadi puluhan kali kegempaan vulkanik.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, mengatakan aktivitas kegempaan vulkanik dangkal sebanyak 80 kali yang terjadi sepanjang hari ini atau setidaknya sampai dengan pukul 06.00 Wita.
Tim Pos Pemantau Gunung Ibu dalam beberapa jam terakhir mencatat 18 kali gempa erupsi, 28 gempa hembusan, dan 8 kali gempa vulkanik dalam dan 5 kali gempa tektonik jauh.
Jika ditotalkan selama dua pekan terakhir atau pada medio 1-16 Januari 2024, ada 885 kali gempa letusan dan 8.081 kali gempa vulkanik dangkal, 64 kali gempa tektonik lokal yang beberapa di antaranya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar Gunung Ibu di Halmahera Barat.
Menurut Wafid, dalam periode itu ada sembilan kali erupsi dengan tinggi kolom erupsi 3.000 – 4.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal, durasi 200 – 552 detik.
Tiga orang anak mengenakan masker yang diberikan oleh petugas BPBD di Desa Tokuoko Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis (9/5/2024). Foto: Andri Saputra/ANTARA FOTO
Beberapa kejadian erupsi diiringi suara dentuman serta gemuruh yang terdengar hingga ke Pos Pemantau Gunung Ibu dan disertai lontaran lava pijar yang mencapai radius hingga sekitar 1,5 kilometer dari bibir kawah.
ADVERTISEMENT
"Badan Geologi masih menetapkan status aktivitas Gunung Ibu pada level IV/ Awas," kata Wafid dikutip Antara, Jumat (17/1).
Ia menambahkan masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Status Darurat Berlaku 14 Hari
Sejumlah warga bersiap menaiki truk saat dievakuasi di Desa Sangaji Nyeku, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Rabu (15/1/2024). Foto: Andri Saputra/ANTARA FOTO
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ibu selama 14 hari, terhitung sejak 15 hingga 28 Januari 2025, usai status gunung menjadi Awas.
"Tanggap darurat ini diberlakukan setelah terdeteksi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ibu," kata Pj Sekkab Halbar Julius Marau di Ternate, Jumat.
Keputusan ini dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Halmahera Barat Nomor 33/KPTD/1/2025, menyusul kenaikan status aktivitas Gunung Ibu dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
ADVERTISEMENT
Julius Marau menjelaskan bahwa peningkatan status ini didasarkan pada informasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
120 Jiwa di 6 Desa Dievakuasi
Selain itu, dampak dari erupsi Gunung Ibu, Pemkab Halbar mencatat sebanyak 120 jiwa dari enam desa yang berada di kawasan rawan bencana telah diungsikan.
Sejumlah warga dari Desa Sangaji Nyeku, Tuguis, Togoreba Sungi, Borona, Soa Sangaji, dan Todoku telah dievakuasi ke lokasi aman.
Evakuasi dilakukan oleh BPBD bersama TNI dan Polri untuk menghindari potensi bahaya erupsi yang disertai lava pijar.
Lokasi pengungsian berada di Desa Tongute Sungi dan Desa Akesibu, yang dapat menampung hingga 3.000 jiwa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan lima lokasi pengungsian sudah disiapkan, termasuk gereja, kantor desa, dan sekolah di Desa Akesibu dan Tongute Sungi.
ADVERTISEMENT