Gunung Merapi Belum Reda: Muntahkan 19 Awan Panas Guguran dalam Sepekan

22 Januari 2021 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi erupsi efusif. Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi erupsi efusif. Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
ADVERTISEMENT
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis laporan aktivitas Gunung Merapi selama satu minggu terakhir atau 15-21 Januari 2021.
ADVERTISEMENT
Dari laporan tersebut teramati Gunung Merapi mengeluarkan 19 awan panas guguran.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan dari 19 awan panas guguran tersebut, jarak luncur ke bawah terjauh mencapai 1,8 kilometer.
"Awan panas guguran terjadi sebanyak 19 kali dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter arah barat daya dan terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 209 detik," kata Hanik dalam keterangannya, Jumat (21/1).
Sementara itu, selama periode pengamatan tersebut juga teramati 282 kali guguran lava pijar. Jarak luncur terjauh dari guguran lava pijar itu mencapai 1 kilometer.
"Dalam satu minggu ini guguran lava pijar teramati sebanyak 282 kali dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong," katanya.
Aliran lahar dari Gunung Merapi yang terlihat dari Yogyakarta Selasa(19/1). Foto: Agung Supriyanto/AFP
Kemudian secara visual cuaca di sekitar Gunung Merapi selama satu minggu terakhir umumnya cerah pada pagi hari, lalu siang hingga malam hari berkabut.
ADVERTISEMENT
"Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah. Tinggi asap maksimum 600 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada tanggal 20 Januari 2021 pukul 09.23 WIB," katanya.
Hingga 21 Januari, volume kubah lava mencapai 104 ribu meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata 8,6 ribu meter kubik per hari.
Sementara untuk kegempaan terpantau 27 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 176 kali gempa Fase Banyak (MP), 836 kali gempa Guguran (RF), 30 kali gempa Hembusan (DG) dan 8 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu," katanya.
Selanjutnya, deformasi Gunung Merapi berdasarkan electronic distance measurement (EDM) dari Pos Babadan, Magelang untuk laju rata-rata sebesar 0,8 sentimeter per hari.
ADVERTISEMENT
"Laju pemendekan jarak menunjukkan penurunan yang signifikan," jelasnya.
Hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan status Merapi pada tingkat Siaga (Level III).
Rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dari puncak Merapi .
Sementara lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif diperkirakan dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.