Gunung Semeru Erupsi Setinggi 800 Meter, BPBD Ingatkan Warga Waspada

18 April 2024 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024). Foto: Irfan Sumanjaya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024). Foto: Irfan Sumanjaya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas serta kolom abu hingga setinggi 800 meter dari atas puncak kawah Semeru. BPBD Lumajang saat ini masih menetapkan status Siaga III atau Waspada di Gunung Semeru.
ADVERTISEMENT
"Untuk aktivitas di aliran daerah air sungai dari puncak gunung, sekitar 15 kilometer, biasanya ada penambangan, itu kami imbau untuk waspada," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, saat dikonfirmasi, Kamis (18/4).
Yudhi juga mengingatkan warga yang beraktivitas di sekitar Gunung Semeru untuk mewaspadai bencana angin kencang, longsor, banjir, hingga puting beliung akibat cuaca ekstrim. Apalagi di daerah aliran sungai, dikhawatirkan ada banyak material gunung yang ikut terbawa.
"Kami juga tidak melakukan larangan di sekitar lokasi aman. Namun yang kita lakukan, tetap koordinasi. Berdasarkan info-info dari BMKG atau Pos Pantau di Gunung Sawut dan juga di Curah Kobokan. Untuk terus memberikan info setiap hari," tuturnya.
Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024). Foto: Irfan Sumanjaya/Antara Foto
Menurut Yudhi, sebenarnya lontaran abu vulkanik setinggi 800 meter dari puncak Semeru masih dikategorikan sebagai kejadian biasa. Meski, Yudhi mengungkapkan, pihaknya memang masih menetapkan kewaspadaan di wilayah Gunung Semeru.
ADVERTISEMENT
"Dari deteksi kami setiap hari ada beberapa letupan, bukan letusan lho ya, itu setiap hari hampir 70 kali. Tapi kadang kita mengukur dariletusan itu sendiri. Ibaratnya seperti perut kembung, kalau tidak mengeluarkan angin kan bahaya," tuturnya.
Saat ini, kata Yudhi, pihaknya masih berkoordinasi dengan Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru (TNBTS) terkait aktivitas pendakian di Semeru.
"Nah pihak sana yang punya wilayah, sekitar kaki bukit ke Semeru. Di sana kita koordinasikan, apakah jalur-jalur pendakian ke arah Semeru itu aksesnya bisa dilewati atau ditutup. Intinya kita tetap koordinasi bersama, karena sudah ada ranahnya sendiri," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru sempat mengalami erupsi pada Kamis (18/4) dini hari pukul 00.34 WIB.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM RI, mengatakan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak gunung.
ADVERTISEMENT