Guru Besar UI Beri Pesan Jelang Nataru: Cegah COVID, Tetap Bermasker di Ruangan

19 Desember 2022 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Tjandra Yoga Aditama
zoom-in-whitePerbesar
Prof Tjandra Yoga Aditama
ADVERTISEMENT
Prof Tjandra Yoga Aditama menyebutkan langkah antisipasi yang dapat dilakukan masyarakat cegah meningkatnya kasus COVID-19. Apalagi, dalam catatan 2 tahun terakhir, kasus memang slelau naik setelah Nataru.
ADVERTISEMENT
“Saya tetap menganjurkan penggunaan masker di ruang tertutup (termasuk bus dan KA Nataru) dan di ruang terbuka kalau ada kerumunan,” ujarnya, Senin (19/12).
Tidak hanya Indonesia, Prof Tjandra mengatakan bahwa anjuran penggunaan masker telah kembali dilakukan di luar negeri.
“Kemarin anak saya di New York juga cerita bahwa di sana juga mulai dianjurkan lagi penggunaan masker di dalam kampus dia,” lanjut dia.
“Lansia yang belum dapat booster, segeralah mendapatkannya, sebelum berangkat libur Nataru,” kata Prof Tjandra.
Ia juga meminta masyarakat segera tes apabila mengeluhkan gejala COVID-19. Jangan lupa isolasi mandiri dalam waktu yang sama.
“Kalau cenderung parah maka berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan, dan beritahu kontak sekitar untuk juga memeriksakan diri,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini juga menyebutkan beberapa anjuran yang ditujukan untuk pemerintah guna mengantisipasi melonjaknya kasus Covid-19 pada momen nataru.
“Lakukan surveilans secara ketat, sehingga kalau ada peningkatan kasus dapat di deteksi awal dan dilakukan penanganan segera,” saran Prof Tjandra.
Fasilitas tes dan vaksinasi sebaiknya diperluas untuk memudahkan masyarakat terhadap akses deteksi Covid-19 serta pencegahannya.
“Kembali menurut anak saya, pemerintah kota New York membagikan test COVID-19 secara cuma-cuma ke setiap rumah tangga di kota itu," jelas dia.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Prof Tjandra juga menganjurkan pihak fasilitas kesehatan melakukan simulasi agar skenario terburuk dapat ditangani dengan baik.
“Rumah sakit baik sekarang untuk membuat simulasi, sehingga kalau ada peningkatan kasus maka segera tertangani,” tukasnya.
ADVERTISEMENT
Penulis: Andin Danaryati