news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Habib Rizieq Sindir Pangdam Jaya: Tidak Punya Nyali, Kelasnya Perangi Baliho

20 Mei 2021 17:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel TNI tenangkan masaa di Sekretariat DPP FPI di Petamburan, Jakarta. Foto: Raga Imam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Personel TNI tenangkan masaa di Sekretariat DPP FPI di Petamburan, Jakarta. Foto: Raga Imam/kumparan
ADVERTISEMENT
Habib Rizieq menyinggung nama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman dalam pleidoinya. Mantan Imam Besar FPI itu heran Mayjen Dudung pernah tiba-tiba menebar ancaman kepada FPI beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Habib Rizieq menjelaskan soal kegiatannya usai pulang dari Arab Saudi pada pertengahan November 2020 lalu. Menurut dia, pada 19 November 2020, daerah rumahnya di Jalan Raya Petamburan pernah tiba-tiba didatangi pasukan elite TNI.
Prajurit TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Petamburan, Jakarta, Jumat (20/11). Foto: Livia Kristianti/ANTARA
Ini selang beberapa hari setelah acara Maulid Nabi serta pernikahan putri Habib Rizieq yang berujung kasus kerumunan.
"Pada tanggal 19 November 2020 Jalan Raya Petamburan wilayah tempat tinggal saya didatangi oleh Pasukan KOOPSUS TNI (Komando Operasi Khusus TNI) yang terdiri dari tiga pasukan elite TNI, yaitu : Kopassus AD, Marinir AL serta Paskhas AU," ujar Habib Rizieq membacakan pleidoinya, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (20/5).
Habib Rizieq di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Foto: Dok. Istimewa
Habib Rizieq menyebut bahwa pasukan elite itu hanya lewat dan sempat berhenti sebentar lalu menyalakan sirine. Meski sebentar, tapi hal itu dinilai sudah membuat teror di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Walaupun hanya lewat sambil berhenti sebentar dengan menyalakan sirine di mulut gang markas besar FPI, tapi sempat menakutkan warga. Ini adalah teror untuk saya dan keluarga serta para tetangga saya di Petamburan. Saya dan keluarga pun berpindah tempat isolasi mandiri ke rumah di Sentul Bogor," ungkap Habib.
Esok harinya, muncul lah pernyataan dari Mayjen Dudung. Menurut Habib Rizieq, tanpa ada sebab, Mayjen Dudung menebar ancaman kepada FPI.
"Pada tanggal 20 November 2020 Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman saat apel Kodam Jaya di Monas tidak ada angin dan tidak ada hujan tebar ancaman terhadap FPI, bahkan menantang perang FPI dan mengancam untuk menurunkan semua baliho ucapan Selamat Datang HRS," kata Habib Rizieq.
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Foto: Dhemas Reviyanto/Antara Foto
Ia pun heran dengan pernyataan Mayjen Dudung tersebut. Sebab, FPI bukan milisi bersenjata, melainkan ormas yang bergerak di bidang dakwah dan kemanusiaan. Bahkan menurut Habib Rizieq, FPI sering kali bersama TNI di berbagai daerah saling membantu menanggulangi bencana.
ADVERTISEMENT
Habib Rizieq menilai ancaman Mayjen Dudung harusnya diarahkan kepada para teroris separatis di Papua
"Yang sedang merongrong NKRI dan membunuhi aparat dan warga sipil, bukan kepada FPI yang berisi ulama dan santri yang setia kepada NKRI dan Pancasila," ujar Habib Rizieq.
"Namun mungkin Pangdam Jaya tidak punya nyali, sehingga kelasnya memang hanya setingkat memerangi baliho saja. Wallaahu A’lam," imbuh dia.
Habib Rizieq menambahkan bahwa pada 21 November 2021, Mayjen Dudung kemudian secara heroik mencopoti seluruh baliho Selamat Datang HRS di Jakarta dan sekitarnya. Hal itu menurut Habib Rizieq dengan menurunkan pasukan dengan kendaraan perang lapis baja.