Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sultan Haikal (19) menyesali perbuatannya. Di tahanan Bareskrim Polri, dia juga mengakui semua perbuatan salahnya mencuri tiket pesawat sejumlah maskapai lewat aksi peretasan.
ADVERTISEMENT
"Dia menyesal, meminta maaf. Dia mengakui semua perbuatannya," kata Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri AKBP Idham Wasriadi yang dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Selasa (4/4).
Haikal dijemput enam penyidik Bareskrim Polri di rumah orang tuanya di Situ Gintung Residence pada Kamis (30/3). Haikal langsung digelandang ke Bareskrim Polri. Sebelum dia ditahan, ada tiga rekannya yang lain yang sudah ditahan. Mereka membobol situs tiket.com dan mencuri tiket maskapai sejumlah pesawat antara lain AirAsia, Citilink, dan Sriwijaya Air.
Haikal dan teman-temannya ini tergabung dalam group 'Gantengers Crew' yang aktif di facebook. Di dalam kelompok ini ada pembagian tugas, Haikal sebagai peretas bersama temannya, lalu ada lagi yang lainnya yang bagian penjualan tiket.
ADVERTISEMENT
Aksi mereka sejak 2016 ini diduga merugikan sejumlah pihak hingga miliaran rupiah.
"Mereka semua sudah kami tahan dan masih kami periksa," beber Idham.
Sementara menurut orang tua Haikal, yang dikonfirmasi kumparan akhir pekan lalu, sejak kelas empat SD, pemuda yang tidak tamat SMP ini sudah kenal komputer.
Ayahnya Kamal memberikan komputer untuk belajar game. Namun rupanya Haikal berselancar dan belajar otodidak mengenai peretasan. Hingga akhirnya dia diciduk polisi karena membobol hingga 4 ribu lebih situs di dalam dan di luar negeri.