Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hamil dan Menginspeksi Pasukan, Menhan Spanyol yang Tak Terlupakan
18 Mei 2017 19:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Spanyol juga pernah punya menteri pertahanan perempuan bernama Carme Chacon. Tak tanggung-tanggung, saat Carme ditunjuk sebagai menhan, dia sedang hamil 7 bulan.
ADVERTISEMENT
Foto di atas diambil pada 14 April 2008. Ibu hamil ini tampak sedang menginspeksi pasukan militer di Madrid sesaat setelah diangkat oleh PM Jose Luis Rodriguez Zapatero sebagai menhan wanita pertama dalam sejarah Spanyol. Zapatero saat itu membentuk kabinet yang sebagian menterinya adalah perempuan.
Penunjukan Carme di posisi penting dan tengah hamil besar, jelas saja menjadi perhatian khusus pers. (Baca: Ini Bukan Ibu-ibu Rumpi, Tapi Menhan Negara Eropa )
Dua minggu setelah menjadi menhan, Carme juga memeriksa Pasukan Perdamaian PBB dari Spanyol di markas militer di Libanon. Dalam rangkaian yang sama, Carme juga mengunjungi pasukan Spanyol di Afghanistan.
Saat itu Carme berusia 37 tahun dan dua minggu kemudian dia melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Miguel. (Baca: Setengah dari Kabinet Macron Perempuan, Termasuk Menhan )
ADVERTISEMENT
Selama Carme cuti 6 minggu setelah melahirkan (sebenarnya aturan di Spanyol ibu melahirkan mendapat cuti selama 4 bulan), posisi menhan dirangkap oleh mendagri.
AP melansir, foto-foto Carme sedang memeriksa pasukan saat hamil besar itu kemudian menjadi simbol era baru dalam dunia politik Spanyol yang selama ini begitu maskulin. Apalagi dalam perjalanan waktu, Carme turut memoles wajah angkatan bersenjata Spanyol.
Menteri Paling Berpengaruh
Dikutip dari Wikipedia, pada tahun 2008, hasil survei-survei menunjukkan bahwa dia adalah menteri paling berpengaruh dalam kabinet Zapatero.
Pada tahun 2009, Carme mengambil keputusan kontroversial dengan menarik pasukan Spanyol dari Kosovo. Pada tahun yang sama, dia harus menangani kasus pembajakan kapal Alakrana di perairan Somalia.
ADVERTISEMENT
Banyak kasus yang melibatkan pasukan militer yang Carme tangani hingga dia lengser dari menhan pada 22 Desember 2011 setelah pemerintahan Zapatero kalah pemilu. Namun Carme terus berkiprah di bidang politik. Carme adalah politikus terkemuka Partai Sosialis (PSOE).
Pada tahun 2016 Carme meninggalkan politik dan menekuni dunia hukum. Dia juga menjadi anggota Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri.
Tapi batas usia tidak ada yang tahu. Carme meninggal dunia pada 10 April 2017 dalam usia 46 tahun karena kondisi jantungnya yang tidak sehat, yang dia derita sejak lahir.
Kematian Carme adalah kehilangan besar bagi Spanyol. Namun, fotonya saat hamil tua tengah memeriksa pasukan akan terus menjadi inspirasi dunia.
ADVERTISEMENT