Hanya Ada Tiga Orang yang Mampu Hentikan Perang di Gaza

9 Agustus 2024 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Wapres ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, menegaskan hanya tiga orang mampu menghentikan perang di Gaza. Sejak pecah pada Oktober 2023, agresi militer Israel di Gaza menewaskan nyaris 40 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Komentar JK terkait perang Gaza disampaikan pada podcast Diptalk yang tayang di YouTube, kumparan. JK sendiri diketahui bertemu dengan mendiang pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, sebelum terbunuh di Iran akhir Juli lalu.
JK juga menghadiri pemakaman Haniyeh di Qatar pekan lalu. Di sana dirinya berkesempatan menemui sejumlah senior dan pemimpin Hamas yang berada di pemakaman Haniyeh.
DipTalk bersama Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Sebagai sosok yang punya rekam jejak negosiator perdamaian, serta pernah menjalin komunikasi dengan pihak bertikai di Gaza dan sejumlah negosiator, JK memandang nasib perdamaian berada di genggaman tiga orang.
"Saya bilang ada tiga orang yang mampu menghentikan perang, cuma tiga orang," kata JK pada podcast Diptalk.
Joe Biden saat bertemu Benjamin Netanyahu di kantor perdana menteri di Yerusalem pada 9 Maret 2016. Foto: Debbie Hill/ POOL/ AFP
Pemimpin baru Hamas Yahya Sinwar. Foto: Mohammed Salem / REUTERS
"(PM Israel, Benjamin) Netanyahu sendiri, Presiden Amerika, siapa pun, Biden atau nanti Trump atau Kamala dan Yahya Sinwar, pemimpin militer sekarang ini dari Qatar karena pemimpin politiknya kan tidak bisa lagi mengendalikan keadaan," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Yahya Sinwar baru saja ditunjuk menjadi pengganti Haniyeh pada pekan ini. Sedangkan, Presiden AS berperan sebagai mediator perang di Gaza.
Seorang anak berjalan di puing-puing puing-puing bangunan yang hancur di dekat menara masjid yang roboh di Nuseirat, Jalur Gaza, Rabu (17/7/2024). Foto: Eyad BABA / AFP
Sampai sekarang gencatan senjata yang diusulkan untuk mengakhiri perang di Gaza masih belum tercapai. Israel hingga kini terus menyerang Gaza yang dikuasai Hamas.
Sejumlah pengamat, bahkan JK, mengkhawatirkan kematian Haniyeh memicu eskalasi krisis di Gaza. Akan tetapi, JK percaya perang di Gaza bakal berakhir.
"Jadi rumitnya, pasti selesai juga. Tidak mungkin perang 100 tahun atau apa pun," tegas JK.