Harapan Retno ke Menlu Baru: Kita Kokoh Bekerja 24/7

16 Oktober 2024 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menlu Retno Marsudi memastikan jabatan menteri adalah politis. Pernyataan Retno disampaikan jelang pengumuman kabinet baru Prabowo-Gibran pekan depan.
ADVERTISEMENT
Menlu dua periode tersebut menegaskan, presiden punya hak penuh memilih para pembantunya itu. Sehingga sosok dari latar belakang politik atau karier bisa menduduki jabatan menteri.
Saat ini salah satu nama yang santer disebut menjadi pengganti Retno adalah politikus Partai Gerindra, Sugiono. Bahkan, Sugiono sudah menghadap Prabowo di Kertanegara 4 pada Senin (14/10). Di hari itu Prabowo memanggil calon menterinya.
Sugiono di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Retno menjelaskan, siapa pun yang ditunjuk presiden terpilih sebagai Menlu nantinya, birokrasi Kementerian Luar Negeri harus siap bekerja 24/7 untuk mendukung kebijakan luar negeri Indonesia.
“Jabatan menteri kan jabatan politis. Itu prerogatif presiden untuk menentukan. Apa pun keputusan presiden, saya bisa jaminkan mesin birokrasi Kementerian Luar Negeri itu one of the best, kita kokoh bekerja 24/7. Jadi betul-betul keseharian saya itu bisa berkomunikasi dengan teman-teman jam 2 malam, jam 3 pagi, jam 11 malam,” ujar Retno dalam diskusi Info A1 bersama kumparan.
ADVERTISEMENT
Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad berbincang dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Program Info A1 kumparan di Gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin (14/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Menurut Retno, Kemlu saat ini memiliki 133 perwakilan di seluruh dunia, termasuk duta besar dan konsulat jenderal.
“Siklus waktu kita tak pernah berhenti. Mesin ini terus berjalan, dan diplomat sudah terbiasa dengan pola kerja yang penuh tantangan, termasuk tidur yang terganggu,” tambahnya.

Tantangan Menlu ke Depan: Geopolitik dan Kepentingan Nasional

Pertemuan di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (5/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Saat ditanya mengenai tantangan yang akan dihadapi Menlu selanjutnya, Retno menekankan pentingnya mengelola geopolitik global yang semakin kompleks.
Menurutnya, situasi geopolitik tidak akan membaik dalam waktu dekat, dan Indonesia harus terus memperjuangkan kepentingan nasional sekaligus berkontribusi bagi perdamaian dunia.
“Setiap negara pasti memperjuangkan kepentingan nasional, itu harus. Tapi jika kita hanya fokus pada kepentingan sendiri tanpa berkontribusi untuk dunia, kita tidak akan dianggap. Kepercayaan itu penting. Jika kita diberi kepercayaan, seperti saat menjadi jembatan di G20, itu menunjukkan bahwa kontribusi kita diakui. Kalau kita tidak pernah kontribusi, kita akan diabaikan,” ujar Retno.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan pers usai Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/7/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO