Harga Jengkol di Pasar Kramat Jati Melonjak 200 Persen

5 Juni 2017 15:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pembeli Jengkol (Foto: Novan Nurul Alam)
zoom-in-whitePerbesar
Pembeli Jengkol (Foto: Novan Nurul Alam)
Harga jengkol kian melambung. Tingginya harga jengkol juga ikut menyumbang inflasi pada Mei 2017.
ADVERTISEMENT
Saat ini, rata-rata harga jengkol di tingkat ecer adalah Rp 70.000 per kg. Sementara itu, di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur harga jual jengkol kualitas super sudah menembus Rp 60.000 per kg, atau naik 200 persen dari harga normal yaitu sebesar Rp 20.000 per kg.
"Sekarang harganya di sini Rp 35.000-40.000 per kg yang kecil, sedangkan yang bagus besar Rp 60.000 per kg," ungkap salah satu pedagang jengkol di Pasar Induk Kramat Jati, Soib kepada kumparan (kumparan.com), Senin (5/6).
Menurut Soib, tingginya harga jengkol dipicu karena pasokan yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati sangat minim. Kondisi sekarang, jengkol yang masuk justru banyak berasal dari Sumatera seperti Lampung dan Padang.
ADVERTISEMENT
"Lampung kalau sekarang lagi musimnya saja kadang 2-3 fuso enggak tentu. Kalau biasanya ada juga dari Padang, Sulawesi, Jepara, Kalimantan," sebutnya.
Jengkol (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jengkol (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
Mahalnya harga jual jengkol juga ikut mengurangi jumlah margin keuntungan yang didapatkan Soib. Lantaran harga jengkol, para pembeli memilih mengurangi jumlah pembelian atau tidak membeli sama sekali.
"Sekarang saya jual Rp 20.000 saja enggak laku yang kecil ini, jadi agak sepi yang beli," keluh Soib.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada Mei 2017 sebesar 0,39 persen (month to month/mtm), lebih besar dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar 0,09 persen (mtm).
Sumbangan tertinggi berasal dari komponen bahan makanan yang memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,17 persen. Komoditi penyebabnya yakni kenaikan harga bawang putih, cabai merah, telur ayam, daging ayam, dan jengkol dengan masing-masing menyumbang inflasi 0,01 persen.
ADVERTISEMENT