Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Harimau Benggala Si Tangguh yang Terancam Punah
17 Maret 2017 11:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan serangan anak harimau Benggala di Jatim Park II beberapa waktu lalu. Harimau buas ini memang termasuk hewan terbesar di spesiesnya.
ADVERTISEMENT
Lalu seperti apa sosok harimau Benggala ini di alam liar?
Panthera tigris tigris, atau dalam bahasa awam dikenal dengan nama harimau Benggala, adalah salah satu spesies harimau yang terancam punah.
Di alam liar, tercatat hanya ada sekitar 2000-2.500 ekor harimau Benggala. Jumlah ini masih terbilang kritis karena harimau ini ditemukan di beberapa tempat seperti China, Nepal, Bhutan, Bangladesh dan Myanmar.
Harimau Benggala adalah satu dari lima jenis spesies harimau yang terancam punah (sub-spesies lainnya adalah harimau Siberia, Indo-China, Malayan dan harimau Sumatra).
Hewan buas ini punya bobot sekitar 200 hingga 250 kilogram dengan panjang mencapai tiga meter saat mencapai usia dewasa. Jika dibandingkan dengan harimau Sumatra yang hanya mencapai 120 kilogram, bobot dan panjang harimau Benggala memang lebih besar. Maka tak heran jika harimau Benggala menjadi salah satu jenis terbesar di spesiesnya.
ADVERTISEMENT
Harimau Benggala punya warna kulit oranye hingga kuning keemasan dengan garis hitam atau cokelat pekat. Ekornya berwarna putih dengan garis.
(Baca juga: Apa Bedanya Macan dan Harimau? )
Jenis harimau Benggala terbilang tanggung karena bisa bertahan dalam berbagai kondisi alam, termasuk tinggal di pegunungan dingin di Himalaya hingga hutan bakau Sundarbans yang panas dan lembab.
Untuk bertahan hidup, hewan karnivora ini mengandalkan kemampuannya untuk berburu hewan lain seperti rusa, babi hutan, kelinci, bahkan beberapa hewan buas lain seperti macan tutul, serigala, leopard, hingga buaya.
Cara berburu mereka sama seperti harimau lainnya, yaitu menyerang dari arah belakang mangsa. Biasanya ia akan menerkam bagian leher agar memudahkan
Meski jarang terjadi, namun harimau Benggala juga dilaporkan menyerang hewan lain yang lebih besar seperti gajah.
ADVERTISEMENT
Dirilis tigers-world.com, beberapa laporan menyebutkan harimau yang terdesak karena kelaparan atau melihat mangsa yang dianggap lemah akhirnya menyerang dan memakan manusia. Padahal kebanyakan harimau lebih memilih menjauhi manusia.
(Baca juga: Siswi TK Dicakar Anak Harimau di Jatim Park I I)
Sayangnya ancaman kepunahan hewan nan eksotik ini terus meningkat. Terlebih karena air laut di wilayah Sundarbans yang semakin meningkat akibat pemanasan global membuat permukaan daratan di sana banyak digenangi air laut.
Ancaman lain datang dari manusia yang terus menggerus wilayah 'kekuasaan' sang raja rimba.
Selain habitatnya yang semakin sempit, para pemburu harimau juga jadi ancaman serius bagi keberlangsungan harimau Benggala. Para pemburu liar sering kali ditangkap setelah menguliti harimau-harimau ini sehingga tidak bisa lagi diselamatkan apalagi dikembalikan ke alam.
ADVERTISEMENT
Karenanya pada 1970 pemerintah India membuat lembaga konservasi bagi harimau Benggala dan menjadikannya salah satu hewan nasional yang dilindungi di India. Konservasi ini diharapkan bisa menstabilkan angka harimau Benggala yang semakin menipis.