Harimau di Kebun Binatang New York Positif Terjangkit Corona

6 April 2020 8:24 WIB
Harimau Malaya. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Harimau Malaya. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seekor harimau di Kebun Binatang Bronx di New York City, Amerika Serikat, positif terjangkit virus corona. Ini adalah kasus pertama penularan corona dari manusia ke hewan yang membuat hewan tersebut sakit.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Minggu (5/7), harimau Malaya berusia 4 tahun bernama Nadia itu mengalami gejala corona, yaitu batuk kering. Gejala serupa dialami oleh tiga harimau dan tiga singa lainnya di kebun binatang tersebut.
Namun pihak kebun binatang hanya memeriksa Nadia yang memiliki gejala paling parah. Menurut pernyataan Wildlife Conservation Society yang menangani pemeriksaan hewan di Bronx, Nadia terlihat sakit dan kehilangan napsu makan.
Warga melintasi jalan di lingkungan Chinatown, Manhattan, New York City. Foto: REUTERS/Andrew Kelly
Nadia menjalani pemeriksaan X-ray, ultrasound, dan cek darah. Tes COVID-19 kemudian dilakukan terhadap Nadia, mengingat New York merupakan episentrum corona di AS. Hasilnya, Nadia positif terjangkit virus corona.
Penularan COVID-19 dari manusia ke hewan tercatat beberapa kali di Hong Kong. Namun biasanya, hewan itu tidak akan sampai sakit. Nadia dan harimau lainnya di kebun binatang itu diprediksi akan segera sembuh.
ADVERTISEMENT
"Ini pertama kalinya kami ketahui di dunia seseorang menulari hewan dan hewan itu sakit," ujar Paul Calle, kepala dokter hewan di Kebun Binatang Bronx, seraya mengatakan hasil penelitian mereka akan dibagikan ke kebun binatang lainnya.
"Kami berharap temuan ini akan menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam soal kasus ini," kata Calle lagi.
Harimau Malaya. Foto: Shutter Stock
Calle menduga Nadia tertular dari penjaga kebun binatang yang mengidap COVID-19 namun tanpa gejala. Belum diketahui siapa yang menulari hewan-hewan di tempat tersebut.
AS saat ini merupakan negara dengan penderita corona terbanyak di dunia, lebih dari 337 ribu orang, dengan angka kematian 9.600 lebih. Di Negara Bagian New York sendiri ada 122 ribu penderita dengan 4.159 kematian.
ADVERTISEMENT
================
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!