Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Imam Masjid New York, Shamsi Ali, menantang Hartadinata Harianto untuk membuktikan kebenaran perusahaan investasinya. Tantangan itu menyusul adanya dugaan kejanggalan investasi perusahaan Stern Resources Grup milik Harta yang berbasis di New York, AS.
ADVERTISEMENT
"Buktikan semua pengakuan, termasuk perusahaan besar dan proyek besarnya di New York. Juga buktikan perusahaan dengan kantor, organisasi, dan lain-lain," kata Shamsi kepada kumparan, Jumat (13/12).
Shamsi merupakan orang pertama yang mengunggah soal kejanggalan perusahaan Hartadinata . Dia mem-broadcast di WhatsApp dan Twitter soal kejanggalan perusahaan Stern, bahkan Shamsi mengaku pernah tertipu oleh ayah Hartadinata, Tjandra Harianto.
Di Indonesia, Harta tengah gencar mengembangkan investasi syariah. Salah satu perusahaan yang ditengarai milik Harta adalah Sinergi Stern Investindo (SSI). Perusahaan yang berada di Plaza Simatupang, Jakarta Selatan, itu juga disebut oleh Shamsi memiliki keterlibatan dengan Harta.
Berdasarkan keterangan di situs resmi SSI, Harta tercatat sebagai CEO perusahaan tersebut. Bahkan dalam struktur organisasi, Harta tampak didampingi oleh Presiden Direktur Ismail R Harahap.
ADVERTISEMENT
Belakangan, pihak manajemen SSI membantah keterlibatan dengan Stern Resources Group milik Harta. Hal itu disampaikan Sekretaris Korporasi SSI, Amalia.
"Syariah Indonesia, LLC (SI) maupun Stern Resources (SR) bukan anak atau induk perusahaan dari Sinergi Stern Investindo, LLC ( SSI)," ujar pernyataan tertulis Amalia kepada kumparan, Kamis (13/12).
Dia mengatakan, SR memang pernah menjanjikan investasi pada 2018, namun hingga saat ini janji tersebut tidak terwujud. Dalam kesepakatan tersebut, SR menunjuk SSI sebagai investor di Indonesia untuk pendanaan dan pembangunan sejumlah proyek.
"SR ingin investasi di SSI bilangnya, kita sudah kerja sama untuk investasi, tapi sampai sekarang kita belum terima invest itu dari SR," lanjut Amalia ketika dihubungi via telepon.
Sementara itu, Shamsi mengaku heran dengan bantahan manajemen SSI. Itu karena, SSI telah mendaftarkan diri di New York sebagai sebuah perusahaan. Namun setelah dia menelusurinya sendiri dengan mendatangi kantor dan proyek yang diklaim Stern, hasilnya nihil.
ADVERTISEMENT
"Kalau dia janji investasi, kenapa dia harus membuka perusahaan dengan nama yang sama?" ungkap Shamsi.
"Kalau semua itu tidak ada di New York, apa yg disampaikan (Hartadinata) di Indonesia bohong," tutup dia.