Hasil Swab Banyak yang Reaktif, Basarnas Imbau Prokes Operasi SAR Sriwijaya Air

Direktur Operasional Basarnas Brigjen (Mar) Rasman di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan

Operasi SAR Sriwijaya Air SJ 180 digelar di tengah pandemi corona. Basarnas sebagai koordinator pencarian pun terus mengingatkan tentang protokol kesehatan kepada seluruh petugas baik tim SAR di lapangan maupun yang ada di posko JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Upaya mengingatkan tersebut bukan tanpa sebab. Direktur Operasional Basarnas Brigjen (Mar) Rasman mengatakan sudah ada sejumlah pihak yang reaktif corona saat dilakukan swab test antigen. Hasil itu diketahui berdasarkan swab test antigen yang dilakukan di posko medis di JICT.

"Tapi dari yang memeriksakan diri itu, ada petugas, ada media, ada relawan. Ternyata ya ada yang reaktif, banyak yang reaktif," kata Rasman di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1).

Petugas Basarnas memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Rasman mengatakan hasil reaktif itu sudah disampaikan ke pihak terkait untuk ditindak lanjuti.

"Langsung di-swab, kemudian langsung diisolasi, kan prosedurnya begitu. Tidak boleh lagi berkeliaran di sini. Langsung diisolasi, tidak boleh berkegiatan lagi di sini," kata Rasman.

Dengan hasil itu Rasman meminta agar semua pihak lebih waspada akan penyebaran corona. Minimal tetap memakai masker selama operasi berlangsung. Bahkan saat berbicara dengan orang yang dikenal.

"Memang ada yang di sini merasa terpapar, kita kan tidak pernah tahu. Ya oleh karena itu dijaga jaraknya, kalau berkumpul, berbicara jangan lama-lama. Gunakan masker yang standar, kita bisa ngomong tanpa melepas," kata Rasman.

Basarnas dan organisasi kemanusiaan lainnya menyediakan layanan swab antigen gratis bagi siapa pun yang ingin memeriksa kesehatan mereka di posko JICT. Pemeriksaan itu menjadi wajib untuk yang ingin ikut SAR ke lokasi pencarian Sriwijaya Air.

"Jadi kita simultan di sini. Selain kita ke lapangan untuk mencari korban, kita juga mengantisipasi COVID-19. Karena tidak kalah hebohnya dan harus kita perhatikan adalah COVID-19 ini," kata Rasman.