Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Hasil Visum Kopda Muslimin: Bunuh Diri Tenggak Sianida, Tak Ada Tanda Kekerasan
1 September 2022 13:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kodam IV Diponegoro mengungkap jenis racun yang menewaskan Kopda Muslimin. Ternyata otak penembakan terhadap istrinya sendiri itu menenggak racun sianida .
ADVERTISEMENT
Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto mengatakan, Kopda Muslimin mati lemas atau keracunan zat toksik berupa sianida. Hal itu berdasarkan hasil visum et repertum.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Sehingga diduga kuat Kopda M meninggal dunia karena bunuh diri dengan mengkonsumsi racun," ujar Bambang di Semarang dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9).
Ia menjelaskan, jejak sianida itu ditemukan di beberapa organ dalam Kopda Muslimin. Antara lain di otak, ginjal, dan hati.
"Dari hasil pemeriksaan toksikologi ditemukan antara lain baik dari sampel urine, otak kecil, batang otak, ginjal kiri, jantung, dan paru kiri, positif mengandung racun sianida. Sedangkan sampel darah, otak besar, lambung, hati, ginjal kanan juga positif mengandung sianida," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kematian Kopda Muslimin akibat bunuh diri juga diperkuat dengan ditemukannya surat wasiat untuk anak dan istrinya. Kopda M juga disebut terus meminta maaf kepada orang tuanya.
Tak dijelaskan dari mana Kopda Muslimin mendapatkan racun sianida itu.
Kopda Muslimin merupakan dalang di balik penembakan istrinya sendiri Rina Wulandari (34). Muslimin memerintahkan 4 pembunuh bayaran untuk membunuh Rina demi wanita lain.
Rina ditembak di depan rumahnya di Jalan Cemara 3, Banyumanik, Semarang, pada 18 Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Korban menerima dua luka tembak di bagian perut sebelah kiri. Bahkan, satu proyektil peluru sempat bersarang di perut korban.
Setelah buron selama beberapa hari, Kopda Muslimin akhirnya ditemukan tewas di rumah orang tuanya pada Kamis, 28 Juli. Saat itu muncul dugaan dia menenggak racun.