Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Hasto: PDIP Dua Kali Menang Pemilu, Target Kami Kader Jadi Capres
21 Maret 2023 15:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kembali menanggapi wacana duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Duet Prabowo dan Ganjar mencuat setelah Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo memberikan sinyal.
Hashim mengatakan Gerindra terbuka jika Ganjar ingin bergabung bersama Gerindra di Pilpres 2024. Namun, Hashim mengatakan Prabowo tidak mungkin menjadi cawapres Ganjar. Sebab, Prabowo lebih senior dari Ganjar.
Hasto menilai, wacana duet Prabowo-Ganjar adalah hal yang wajar. Termasuk ketika Hashim Djojohadikusumo yang mengatakan bahwa Prabowo pantas sebagai capres dan Ganjar cawapres.
"Itu kan satu wacana. Boleh dong wacana muncul. Ketika Pak Hashim ditanya, itu (Prabowo-Ganjar) prinsip senioritas," ujar Hasto saat ditanya awak media usai diskusi mengenai geopolitik Soekarno di Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa (21/3).
Namun, Hasto mengatakan, jika menggunakan pertimbangan senioritas, Megawati Soekarnoputri lebih senior dari Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Lalu ada teman saya bilang, kalau prinsipnya senioritas ada juga misalnya Megawati-Prabowo. Itu kalau prinsip senioritas. Tapi sebagai sebuah analisis ya itu sah-sah saja," ungkap Hasto.
Tapi bagi PDIP, lanjut Hasto, Megawati Soekarnoputri sudah menyatakan sebagai partai yang dipercaya rakyat menang Pemilu dua kali berturut-turut. Mereka akan mengusung calon presiden dari internal kader partai.
"Sebagai partai yang dipercaya rakyat memang pemilu dua kali, tentu saja kami punya target menetapkan calon presiden dari kader internal PDI Perjuangan. Ini kebijakan yang dikeluarkan Ketua Umum PDI Perjuangan. Ibu Megawati yang punya mandat itu," ucap Hasto.
Lebih jauh, Ketika ditanya siapa sosok yang layak meneruskan kepemimpinan dan pemikiran Sukarno, Hasto mengatakan sebaiknya jangan bicara figur.
ADVERTISEMENT
"Kalau pemikiran Soekarno kan berbicara juga tentang struktur politik, sistem ekonomi, kelembagaan, tata pemerintahan negara. Jadi itu yang harus match dengan geopolitik Soekarno," kata Hasto.
"Tak bisa hanya berhenti pada figur, tapi ide, pemikiran, gagasan yang dijabarkan dalam sistem kebudayaan, sistem politik, sistem ekonomi, dan juga bahkan sistem perilaku juga," tegas Hasto.